Penjualan Songket Jinengdalem Lesu Karena Pandemi COVID 19

Penjualan Kain Songket Jinengdalem Merosot Selama Pandemi |FOTO : Edi Toro|

Singaraja, koranbuleleng.com| Pandemi COVID 19 yang sudah berlangsung selama beberapa bulan di Kabupaten Buleleng salah satunya mempengaruhi sektor perekonomian. Hal itulah yang dirasakan oleh perajin kain tenun songket di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng.

- Advertisement -

Ketua Kelompok Tenun Songket Jinengdalem Ketut Sriponi menuturkan, jika dalam hari-hari normal sebelum terjadinya pandemic, penjualan kain songket bisa mencapai 20 sampai 25 lembar per bulan. Sementara untuk penjualan selama beberapa bulan terakhir, hanya bisa mencapai 10 lembar saja.

Dari kondisi itu, Sriponi kemudian memutuskan untuk membatasi produksi kain sebagai upaya untuk menekan biaya produksi selama pandemic.

“Kalau dulu mencapai Rp60 Juta, tetapi semenjak pandemic tidak sampai Rp30 Juta,” ceritanya.

Sriponi menyebut jika salah satu factor yang paling berpengaruh anjloknya penjualan kain songket adalah nihilnya kegiatan berkesenian di Kabupaten Buleleng. Pasalnya, ajang itu biasanya dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan mencari pesanan oleh para perajin.

- Advertisement -

Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah lesunya perekonomian. sehingga masyarakat harus berpikir dua kali untuk membeli kain tenun berbahan benang sutra ini.

“Untuk sekarang ya tidak stok dulu karena anjlok permintaanya. Biasanya bulan-bulan seperti ini pemesan yang mau menikah banyak, tapi sekarang sepi,” ujarnya.

Walaupun demikian, proses produksi kain songket masih tetap dilakukan namun dibatasi sesuai dengan jumlah pesanan. Produksi dilakukan oleh para perajin dari rumahnya masing-masing. Dimana untuk kain tenun yang diproduksi perajin dibanderol dengan harga Rp3,5 juta hingga Rp7 juta, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan motifnya.

“Harganya memang tidak murah, Kain tenun songket Jinengdalem memiliki ciri khas tersendiri, khususnya di bagian motif. Selain itu bahanya menggunakan bahan sutra,” pungkas Sriponi. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts