Siasati Kemarau, Desa Cempaga Bangun Penampungan Air

Desa Cempaga sedang melakukan pembangunan bak penampungan air untuk menyiasati kebutuhan air di musimkemarau |FOTO :Edi Toro|

Singaraja, koranbuleleng.com |Pemerintah Desa Cempaga, Banjar menyiasati kekurangan air pada musim kemarau untuk kehidupan warga dan pertanian di desa ini. Caranya, dengan membangun bak penampungan air dengan kapasitas mencapai 500 kubik dengan ukuran 14 x 10 x3,5 meter. Pembuatan bak sudah berjalan dari tanggal 14 Juli 2020 dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 2 bulan kedepan. 

- Advertisement -

Perbekel desa Cempaga Putu Suarjaya mengatakan, pembuatan bak penampung air  dikhususkan kepada kelompok petani Lanteng Sari, warga Tempekan Gunungsari, Banjar Dinas Corot. Meskipun distribusi air bersih untuk konsumsi masyarakat sudah masuk ke desa Cempaga namun khusus untuk wilayah tempekan Gunung sari masih kesulitan air karena  jalur pipanisasi ke wilayah pemukiman di lingkungan tersebut belum sampai ke wilayah itu. 

“Bak ini dikhususkan untuk warga Gunung sari, karena saat ini air PAM belum bisa masuk kesana,” ujar Suarjaya saat ditemui di rumahnya, kamis 16 juli 2020. 

Diakui  Suarjaya, Meskipun air di wilayah tampekan gunung sari ada, namun warga harus mengeluarkan uang hingga Rp. 120 ribu untuk membeli air per kubik dengan menggunakan mobil tangki. 

“Warga Gunung sari ada 300 KK, mudah-mudahan cepat selesai jadi nanti pada musim kemarau bisa didistribusikan ke warga dengan harga yang murah,” ujarnya

- Advertisement -

Dengan adanya bak penampung air ini,  pihak desa tetap akan memungut jasa kepada warga, namun dengan harga lebih murah. Bak ini nantinya akan menggunakan 2 mesin pompa listrik. 

“Nanti kita akan jual lima belas ribu rupiah per meter kubik,  ini agak mahal karena biaya peralatan sama listrik.  Tapi ini membantu masyarakat karena harganya turun dari harga yang selama ini mereka beli. Kita patok harga segitu dulu, nanti mudah-mudahan bisa kita turunkan lagi harganya,” ungkapnya.

Saat ini, kebutuhan air per bulan untuk di tempekan Gunung Sari mencapai 10 kubik diluar penggunaan di bidang pertanian. Sehingga dengan adanya bak ini pihaknya berharap bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian warga. Dimana warga Tampekan Gunung Sari kebanyakan warga sebagai petani yang sangat memerlukan pasokan air.

“ Fungsi utama air ini digunakan untuk pertanian warga pada musim kering, jadi nanti pas musim hujan kita simpan air dari sungai atau dari PDAM kebetulan pipa sampai kesana. Nanti pas musim kering air tetap ada,” imbuh Suarjaya

Pemerintah Desa Cempaga mendapatkan bantuan pembangunan penampungan air ini dari Dinas Pertanian Provinsi Bali. Sebelumnya diusulkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Dengan anggaran sebesar Rp. 120 juta Dinas pertanian memberikan waktu pengerjaan bak tersebut selama 3 bulan.

“Target saya ini bisa selesai 2 bulan, meskipun dari dinas memberikan batas waktu hingga 3 bulan. kalau nanti bak ini selesai, warga bisa menikmati air dengan harga murah,” harapnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts