Jembatan shortcut di titik 5-6 Desa Pegayaman |FOTO : Buldoc Art Cinema|
Singaraja, koranbuleleng.com| Gubernur Bali Wayan Koster memastikan pembangunan jalan baru batas kota Singaraja-Mengwitani atau yang lebih dikenal dengan nama shortcut akan tetap berjalan. Bahkan Pemerintah Pusat disebut sudah menyiapkan dana ratusan miliar untuk pengerjaan konstruksi fisik.
Saat menyampaikan pidato pada pelaksanaan ground breaking bendungan Tamblang, Koster mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki hadi Mulyo beberapa waktu lalu. Kementerian disebut sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan fisik jalan. Bahkan rencananya, tender untuk pengerjaan jalan pada titik 7 dan 8 itu akan dimulai pada Bulan Oktober tahun 2020 ini. “Kemungkinan, Desember ini atau Januari 2021 mendatang, proyek sudah dikerjakan,” katanya.
Dari komunikasi yang dilakukan, Koster juga melakukan lobi Menteri Basuki untuk penambahan pengerjaan titik. Keinginan itu pun mendapatkan lampu hijau. Sehingga tahun 2021, akan dilanjutkan dengan pekerjaan jalan pada titik 9. “Rencananya, tahun 2022 shortcut ini sudah selesai semua. Sehingga masyarakat Buleleng akan benar-benar menikmati infrastruktur yang baik,” ucapnya.
Koster juga mengakui jika sampai dengan saat ini, roses pembebasan lahan yang akan dimanfaatkan untuk jalan baru tersebut belum tuntas. Beberapa pemilik lahan sampai dengan saat ini belum mau menerima terhadap nilai yang akan dibayarkan Pemerintah Provinsi Bali. Namun demikian, kondisi itu disebutnya tidak akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan.
“Ya kalau tidak diterima kita titip di Pengadilan. Jalan terus. Kan bermanfaat untuk masyarakat banyak, kenapa ditolak. Kan nilai tanahnya juga meningkat,” tegasnya.
Selain menyelesaikan 10 paket pekerjaan shortcut, Koster juga berjanji akan menambah titik shortcut di kawasan Buleleng. Ia menyebut akan disusun studi untuk titik 11 dan 12. Titik ini akan membentang dari wilayah Pegayaman hingga ke Padangbulia. |RM|
