Pemkab Buleleng Berlakukan E-Ticketing di DTW

Pemeriksaan E-ticketing di DTW air Panas Banjar |FOTO : Rika Mahardika|

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng merancang optimalisasi dan transparansi pendapatan dari sektor retribusi. Salah satu yang dilakukan dengan menerapkan tiket elektronik (E-Ticketing) pada Daya Tarik Wisata (DTW) yang bekerjasama dengan Pemkab Buleleng.

- Advertisement -

DTW pertama yang akan melaksanakan sistem E-Ticketing ini adalah Air Panas Banjar Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Seperti diketahui, Air panas Banjar adalah satu dari 10 DTW yang telah menjalin kerjasama dengan pemkab Buleleng untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng, melalui bagi hasil retribusi pelayanan tempat pariwisata.

Selama ini, Air Panas banjar menjadi penyumbang terbesar dari 10 DTW. Ditahun 2019 lalu contohnya, DTW ini berhasil menyumbangkan bagi hasil retribusi sebesar Rp1.983.780.000. Sementara di tahun 2020 ini ditarget untuk memperoleh pendapatan sebesar Rp754 juta. Sementara sampai dengan bulan Oktober 1010, baru terealisasi Rp373.850.000.

Program E-Ticketing ini pun akan menjadi salah satu untuk upaya optimalisasi dan transparansi dari upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk peningkatan PAD dari sektor bagi hasil retribusi pelayanan tempat pariwisata. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selanjutnya menjalani kerjasama terkait dengan pelaksanaan program tersebut yang dilaksanakan di Air Panas Banjar Jumat, 20 November 2020.

Dalam sambutannya, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebut jika ditengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, Kabupaten Buleleng masih belum bisa menggantungkan pendapatan dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) pada sektor Pariwisata. Mengingat saat ini, tingkat hunian dan kedatangan wisatawan masih belum maksimal. Sehingga, Pemerintah Kabupaten Buleleng harus melakukan inovasi dengan merancang sebuah program kegiatan yang mampu memberikan dampak kepada masyarakat dan juga pemerintah.

- Advertisement -

“Sumber penguatan fiskal salah satunya dari retribusi DTW, dari sisi Pemerintah, saya harus menguatkan fiscal. kalau bangun hotel Buleleng belum menarik pada sisi investasi, karena DTW belum dikelola maksimal, aksesnya jauh. Dengan pembangunan aksesibilitas yang terus saya dengungkan, lantas yang bisa kita lakukan, penguatan di kita dulu,” ujarnya.

Menurut Agus Suradnyana, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sebuah inovasi. Pemberlakukan E-Ticketing ini bisa menjadi sebuah jawaban. Hanya saja, selain mengejar retribusi, Pemerintah juga harus melakukan sejumlah perbaikan akses dan fasilitas pada DTW, untuk mampu mendatangkan wisatawan.

“Untuk transparansi dan efisiensi, hal seperti ini harus terus kita lakukan di objek lain. Cuma untuk meningkatkan kunjungan, kedepan harus ada perbaikan juga, di daerah tujuan wisata. Kalau retribusi naik, kan kembali ke PAD juga, dan dampaknya adalah PDRB juga pada sisi pendapatan masyarakat. kita perbaiki objeknya, kita tingkatkan fasilitasnya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng Gede Sugiartha Widiada mengatakan, untuk saat ini, Baru Air Panas banjar saja yang akan menerapkan sistem E-Ticketing. Namun kedepan, sembilan DTW lainnya yang telah menjalin kerjasama dengan Pemkab Buleleng untuk bagi hasil retribusi pelayanan tempat pariwisata, juga akan memberlakukan sistem yang sama. Menurutnya, ada banyak keuntungan dari penerapan E-Ticketing ini.

“Ini kan lebih efisien, tidak perlu lai memproduksi tiket manual. Dari sisi untuk pelaporan lebih mudah, sudah langsung masuk ke bendahara. Tidak perlu lagi rekonsiliasi, menghitung karcis lagi,” kata Sugi. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts