Longsor Tutup Akses Jalan Desa Sepang

Warga melakukan pembersihan material longsor di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu |FOTO : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com | Longsor menutup badan jalan di Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan sebuah mobil hanyut terbawa material longsor ke wilayah perkebunan warga. 

- Advertisement -

Kelian Banjar Dinas Sepang Desa Sepang, Putu Adiana mengatakan, longsor terjadi di banyak titik. Namun yang terparah terjadi di jalan kabupaten penghubung Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod. 

Tanah yang longsor berada di lokasi perkebunan milik Made Darmayasa, di Banjar Dinas Sepang, Desa Sepang. Akibat longsor tersebut jalan raya penghubung Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod. Tanah setinggi sekitar 20 meter amblas dan menutup akses jalan karena tertutup material longsor dan batang pohon yang tumbang. 

“Kami bergotong royong bersama warga serta petugas gabungan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng, TNI-POLRI, dan warga membersihkan sisa tanah longsor hingga Sabtu siang dan jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan,” jelasnya.

Sementara Lokasi tanah longsor kedua terjadi di Desa Sepang Kelod.  Selain menutup akses   jalan di Banjar Dinas Asah Badung menuju Banjar Dinas Gunung Sari. Longsor juga menimpa tembok milik Putu Artono, di Banjar Dinas Asah Badung

- Advertisement -

“Di lokasi tersebut juga ada pohon tumbang. Sehingga jalan masih belum bisa dilintasi. Sampai sekarang warga masih gotong royong membersihkan tanah dan batang pohon yang menutup jalan,” kata Perbekel Desa Sepang Kelod Ketut Ngurah, Sabtu 16 Januari 2021.

Selain menutup jalan, satu  mobil milik warga Banjar Dinas Asah Badung, juga ikut terseret saat musibah tanah longsor terjadi. Sebelum musibah longsor itu terjadi, mobil Honda Jazz ini sedang berhenti di jalan karena hujan deras.

“Pemilik mobil bermaksud memindahkan batu yang menghalangi lintasan jalan, namun longsor menyeret mobilnya,” lanjut Ketut Ngurah.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, musibah tanah longsor yang terjadi disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi di wilayah tersebut pada Jumat malam.

Paska musibah longsor di dua desa tersebut, pihaknya sudah menerjunkan personel TRC-BPBD untuk mengevakuasi material sisa longsor. 

Saat ini material longsor yang menutup akses jalan kabupaten di Desa Sepang sudah dibersihkan kembali. 

Sedangkan material longsor di Desa Sepang Kelod belum sepenuhnya bisa dievakuasi karena material longsoran yang menimbun jalan cukup banyak. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya sumber air untuk melakukan penyemprotan jalan.

“Minggu besok, kami akan gunakan alat berat untuk membersihkan material longsor di Desa Sepang Kelod. Karena material longsoran banyak berupa tanah liat.” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga masih mengidentifikasi jumlah kerugian yang diakibatkan musibah tanah longsor di kedua desa tersebut. 

Sementara itu, Camat Busungbiu, Gede Putra Aryana tak menampik jika wilayah Desa Sepang dan Sepang Kelod merupakan kawasan yang rawan bencana. Bahkan, sebelum bencana alam terjadi, Putra mengaku sudah mendapat pemetaan dari BPBD Buleleng terkait wilayah rawan bencana di dua desa tersebut. 

“Kami sudah  meminta bantuan untuk mendatangkan alat berat kepada BPBD Buleleng untuk proses evakuasi material sisa longsor. Material longsoran berupa kayu gelondongan yang berukuran besar di pinggir jalan, sukar dievakuasi dengan cara manual,” singkatnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts