Undiksha Bangun Laboratorium Terintegrasi Didanai Dari SBSN

Pembangunan sarana dan prasarana Laboratorium terintegrasi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja |FOTO : I PUTU NOVA A.PUTRA|

Singaraja, koranbuleleng.com |  Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) membangun laboratorium terintegrasi sebagai langkah meningkatkan sarana prasana guna mewujudkan pembelajaran yang efektif. Pembangunan telah dimulai sejak pertengahan Januari 2021 dengan sumber anggaran dari pemerintah pusat melalui program proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

- Advertisement -

Nilai kontraknya Rp67,3 miliar, dengan masa pengerjaan selama 330 hari kalender, dari pertengahan Januari 2021 sampai pertengahan Desember 2021. 

Bangunan ini berdiri pada lahan seluas 7.945,06 meter persegi. Luas bangunannya, terdiri dari lantai basement seluas 2.184,33 meter persegi, lantai I seluas 2.561,57 meter persegi, lantai II seluas 2.485,10 meter persegi dan lantai III seluas 2.335,52 meter persegi. Selain itu juga terdapat penataan lingkungan. 

Pembangunan gedung yang berlokasi di kampus pusat, Singaraja ini mendapat pemantauan dari Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed, Senin 15 Maret 2021.  Kedatangannya diterima langsung Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, didampingi Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan dan Wakil Dekan di Lingkungan Undiksha serta Direktur Pascasarjana. 

Sofwan Effendi langsung meninjau proyek yang berlokasi di belakang gedung rektorat. Informasi yang didapatkan dari manajemen kontruksi menunjukkan hingga minggu ketujuh realisasi pembangunan mencapai 7,9 persen. Angka ini  lebih tinggi dari target sebesar 5,8 persen. “Artinya, pembangunan per hari ini masih plus. Jadi ada saving waktu,” katanya. 

- Advertisement -

Bangunan ini terdiri dari basement dan tiga lantai. Pengerjaannya ditargetkan sudah rampung 15 Desember 2021. Oleh sebab itu, ia menekankan adanya manajemen yang baik dalam pengerjaan proyek. Ketepatan waktu, termasuk pengadaan bahan dan kualitas harus menjadi perhatian serius dan harus diperhitungkan. Dua hal tersebut menjadi tuntutan pihaknya kepada pelaksana proyek.

“Karena dua itu menentukan. Kalau pengiriman bahannya tidak tepat, nanti pekerjaan udah siap, tapi barangnya gak ada. Ini kan ngambil barangnya dari Surabaya. Oleh karena itu harus di kelola banget. Tapi sejauh ini alhamdulillah baik progressnya,” ungkapnya. 




Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.E (kanan) didampingi Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd saat memantau progres pembangunan laboratorium terintegrasi yang didanai dari proyek Sutat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Pada kesempatan tersebut ditegaskan kualitas pembangunan tahun ini menjadi salah satu acuan untuk memberikan bantuan kepada perguruan tinggi pada tahun selanjutnya. “Kalau prestasi kerja tahun ini baik dan berdampak pada pembelajaran juga baik, bisa jadi kita akan tambah lagi gedung yang baru supaya semakin meningkat. Itu konsep  kementerian,” tegasnya.  

Disampaikan lebih lanjut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan konsen mengembangkan setiap perguruan tinggi, khususnya yang berstatus negeri, terutama dalam bidang kontruksi. Hal tersebut untuk mendukung terwujudnya pembelajaran yang efektif. “Karena kontruksi itu, maksudnya gedung dan laboratorium dan alat-alatnya adalah salah satu alat pendukung pembelajaran yang efektif. Jadi nanti kita memikirkan sampai kesana,” ujar Sofwan. 

Target yang paling penting menurutnya adalah menyelesaikan pembangunan gedung mangkrak. Di Undiksha, hal demikian sudah mampu terselesaikan seperti Gelanggang Olah Raga (GOR) di Kampus Jinengdalem. “Alhamdulillah nih Pak Rektor sangat kooperatif. Gedung mangkrak dua tahun terakhir sudah kita selesaikan, termasuk GOR di Jinengdalem itu sudah selesai semua,” pungkasnya. 

Sementara, Rektor Undiksha, Prof. Jampel mengatakan sebagai universitas yang termasuk berusia muda, Undiksha masih memerlukan peningkatan sarana prasana, seperti ruang kuliah, perkantoran, lab dan sebagainya. Akan tetapi, terbatasnya anggaran yang dimiliki, menjadikan pembangunan tidak dapat dilakukan secara cepat. Oleh sebab itu, adanya bantuan dari pemerintah pusat sangat diapresiasi. “Astungkara atas berkenannya Kemendikbud dan Kemenristekdikti, sejak dulu memberikan bantuan yang luar biasa. Bagaimana Undiksha ini bisa memenuhi kebutuhan sarana prasana, terutama fisiknya,” katanya.  

Dijelaskan pula, Undiksha juga akan mengusulkan pembangunan gedung untuk kampus Denpasar dan rumah sakit pendidikan untuk mendukung Fakultas Kedokteran. Realisasi usulan tersebut sangat tergantung dengan progress pembangunan yang diberikan pada tahun 2021 ini. “Oleh karena itulah saya menekankan kepada PPK, kepada pelaksana, harus betul-betul bisa menyelesaikan tepat waktu,” tandasnya. 

Usai pemantauan proyek, dilanjutkan dengan kunjungan ke kampus Jinengdalem. Kunjungan tersebut sekaligus memastikan kondisi GOR yang pembangunannya telah rampung pada akhir tahun 2019. |R/NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts