Saling Serempet di Jalan, Dua Remaja Terlibat Perkelahian

Singaraja, koranbuleleng.com| Kasus perkelahian antar dua remaja, kembali terjadi di Buleleng. Kali ini dua remaja asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, terlibat perkelahian di sebuah toko pakaian di desa setempat. Perkelahian itu diduga dipicu saling serempet di jalan. Perkelahian kedua remaja tersebut kini telah di mediasi oleh Polisi dan keduanya sepakat untuk berdamai.

Perkelahian antara dua remaja tersebut, sempat direkam, hingga videonya viral di media sosial Facebook. Dari video berdurasi 21 detik yang beredar tersebut, tampak dua pria berbaju hitam berkelahi di depan sebuah toko pakaian. Seorang pria mengenakan topi coklat terlihat memukul bagian kepala lawannya berulang-ulang kali hingga tersungkur. 

- Advertisement -

Aksi ini sejatinya disaksikan oleh sejumlah orang. Terdengar seorang wanita menjerit melihat perkelahian kedua remaja tersebut. Namun bukannya melerai, warga justru asyik menyaksikan perkelahian tersebut dan merekamnya.

Belakangan diketahui kedua remaja yang terlibat perkelahian tersebut masih berusia belasan tahun. Masing-masing remaja tersebut berinisial PE, 14 tahun dan GBF, 17 tahun. Perkelahian ini terjadi karena saling tersinggung. Mulanya, PE dan GBT tiba secara bersamaan di toko pakaian itu. PE kala itu membonceng seorang rekannya. Demikian dengan GBT, datang bersama dengan seorang rekannya. Setibanya di toko pakaian itu, PE merasa dirinya hendak diserempet oleh GBT. PE pun merasa tersinggung, namun ia masuk ke dalam toko pakaian itu untuk membeli baju.

Setelah membeli baju, PE kemudian kembali ke parkiran. Saat kembali ke parkiran itu, GBT juga merasa tersinggung lantaran dirinya dipandang dengan sinis oleh PE. PE sempat menanyakan asal GBT dengan bahasa yang dirasa cukup kasar. Sehingga terjadilah cekcok, hingga berujung pada baku hantam.

Kapolsek Seririt, AKP Made Suwandra, membenarkan kejadian perkelahian anak remaja di bawah umur yang masih bersekolah tersebut. “Perkelahian kedua remaja itu dipicu permasalahan saling serempet di jalan sehingga terjadi adu mulut dan berujung pemukulan,” ujar Suwandra, Kamis 12 Mei 2022.

- Advertisement -

Suwandra menyebut sudah dilakukan mediasi terhadap dua remaja tersebut di Kantor Desa Patemon. Mediasi juga melibatkan Perbekel Desa Patemon, I Ketut Winaya serta orang tua masing-masing remaja yang terlibat perkelahian. Setelah dilakukan pertemuan, kedua belah pihak tersebut bersepakat untuk berdamai.

“Masing-masing pihak yang terlibat dan keluarganya kami lakukan upaya mediasi. Hasilnya, kedua pihak tanpa ada tekanan dari pihak manapun sepakat menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. Kedua belah pihak sudah menandatangani pernyataan damai. Atas kejadian ini kami juga melakukan pembinaan,” kata dia.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts