Dinas Lingkungan Hidup Awasi Pembuangan Sampah Sembarangan di Kawasan LC

Singaraja, koranbuleleng.com | Kawasan pemukiman LC (Land of Consolidation) di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng sering kali dijadikan area pembuangan sampah oleh oknum masyarakat. Sampah berbungkus plastik besar bahkan dibungkus dengan karung sering ditemukan tergeletak di pinggir jalan di kawasan itu.

Tidak diketahui, pelaku pembuang sampah itu. Diduga, mereka yang membuah sampah itu memanfaatkan waktu tertentu saat sepi seperti dimalam hari hingga dinihari.

- Advertisement -

Kondisi ini membuat sejumlah warga yang tinggal di aera LCjuga resah sampah-sampah itu mengotori Kawasan.Pihak Pemerintah Desa Baktiseraga juga sudah melakukan berbagai upaya penanganan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng.   

Aparat mencurigai sampah-sampah yang sudah terbungkus itu dibuang oleh warga dari luar Desa Baktiseraga. Pihak desa bersama DLH pun telah terjun langsung untuk membersihkan sampah tersebut, Jumat 7 OKtober 2022. Sampah yang berhasil terkumpul  hingga 1 satu mobil pick up.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng Gede Melandrat mengatakan, sudah melakukan pemantauan bersama pemerintah desa dan juga penjagaan selama tiga hari belakangan untuk mengetahui pelaku yang membuang sampah tersebut.

Pemerintah mengakui kecil kemungkinan orang di desa tersebut yang melakukan, karena desa Baktiseraga telah mendapatkan penghargaan dalam pengolahan sampah. 

- Advertisement -

Selain itu, di desa Baktiseraga semua warganya telah berlangganan jasa pengambilan sampah, sehingga sampah-sampah rumah tangga telah langsung dibawa oleh petugas sampah.

Apalagi kasus-kasus sidak di lapangan sebelumnya, warga yang membuang sampah bukan warga setempat. Mereka kebanyakan dari luar desa tersebut.  

“Kemungkinan orang luar (yang membuang sampah), karena tempat itu kan sepi. Karena kalau dari warga Baktiseraga kecil kemungkinan. Apalagi desa sudah punyah pengolahan sampah, sehingga dapat penghargaan juga” kata Melandrat

Sampai saat ini, sosialisasi tidak lagi dilakukan di desa tersebut, karena desa baktiseraga di akui warganya sudah sangat mengerti tentang pengolahan sampah, mulai dari memilih dan menjual. 

Namun demikian, pemerintah berharap agar desa Lebih intens mengawasi warga pendatang yg belum mengetahui sampah itu harus dibagaimanakan. 

Tidak hanya melakukan pendataan terkait asal mereka namun juga diberikan sosialisasi mengenai sampah, serta diajak ikut dalam program pemerintah desa dalam penanganan sampah.

“Rasanya itu saja, karena semua masyarakat sudah tau sampah itu harus di apakan. Apalagi sampah yang dibuang di Baktiseraga itu sudah di pilah. jadi Masyarakat sudah sadar akan sampah, namun tidak tau sampah harus di bawa kemana. Kita juga sadari tempat membuang sampah di setiap desa masih kurang” katanya

Sampai saat ini, DLH Bersama pihak terkait terus melakukan pengawasan untuk mengetahui siapa yang tak bertanggung jawab membuang sampah di di desa tersebut. 

Selain itu, warga yang menemukan pelaku pembuang sampah diharapkan dapat melaporkan ke DLH. 

“Kalau misalnya kita temukan yang membuang sampahnya, kita akan berikan edukasi. Kita juga akan bersurat ke pemerintah desa yang bersangkutan untuk mencarikan solusi. Namun kalau lagi mengulang baru kita tindak tegas” imbuh melandarat.  

Saat ini, upaya pengurangan sampah plastik juga terus dilakukan DLH. Terbaru, DLH membangun penampungan sampah di tiap sekolah yang ada di kota Singaraja. 

Nanti setiap siswa diharapkan membawa sampah plastik dari rumah masing-masing. Kemudian sekolah akan membawa sampah tersebut ke bank sampah induk.

Melandrat menambahkan, program ini bukan lomba dimana siswa membawa sampah terbanyak lebih baik. Namun lebih  memberikan pemahamanan akan bahaya sampah plastik. Sehingga penggunaan plastik di rumah tangga bisa berkurang.

“Sebenernya di Buleleng saat ini sudah aman untuk sampah. Yang menjadi kendala itu TPA. Saat ini sudah overload. Namun untuk membangun TPA baru kita belum ada anggaran. Fokus kita sekarang menegakkan disiplin saja” imbuh Melandarat

“Kegiatan Tadi di Baktiseraga juga sebagai upaya memberikan rasa malu kepada semua masyarakat lainya. Ketika kita datangi otomatis mereka kan malu. Jadi ini berlaku untuk semua, bukan di Baktiseraga saja” tutup melandarat

Sementara itu, Sekretaris desa Baktiseraga Made Artawan menyanyangkan adanya sampah berserakan di daerah tersebut. Apalagi desa telah mendapatkan penghargaan dari gubernur Bali.

Pihak desa pun akan terus melakukan penjagaan di tempat-tempat yang sering dijadikan tempat membuang sampah. Penjagaan sebagai upaya mengetahui siapa oknum yang membuang sampah sembarangan.

“Sangat disayangkan sekali. Tapi kemungkinan itu pelakunya bukan warga disini. Mungkin mereka mau mengotori desa kita. Selanjutkan kita akan terus melakukan pemantauan” singkatnya. │ET│

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts