Hobi Koleksi Sepatu Jadi Ide Memulai Bisnis Sepatu Bekas Ternama

Singaraja, koranbuleleng.com| Bagi orang yang mencintai fashion, sepatu menjadi salah satu benda yang tak boleh dilupakan untuk dipakai. Tak jarang, orang yang fashionable akan merogoh uang saku dengan nilai besar untuk membeli sepatu yang disuka. Harga bisa mencapai jutaan rupiah untuk membeli sepatu sebagai satu kelengkapan outfit dan sekaligus sebagai koleksi. 

Dan bagi sebagian pengoleksi sepatu pula, hobi membeli sepatu mahal dan bermerk juga bisa menjadi lading bisnis yang menggiurkan. Seperti yang dilakukan Gede Widiada alias Komo.  

- Advertisement -

Di ruang tamu rumahnya, di Jalan Pulau Sugara, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng puluhan pasang sepatu dari brand-brand terkenal berjejer rapi. Sepatu itu merupakan, sepatu bekas pemakaian dari luar negeri. Meski bekas, kualitasnya pun bisa dijamin. Kualitasnya, terlihat utuh seperti baru di beli di toko. 

Komo menuturkan, sepatu itu dibeli dari agen yang ada di luar negeri. Seperti halnya, Bangkok, Thailand, Singapura, dan Dubai. Untuk kualitas terbagus biasanya di dapat dari Dubai. Namun, untuk mendapat barang kualitas bagus tersebut harus melalui lelang. 

“Ini beli di tempat lain, yang banyak dari Bangkok transit di Tanjung Balai, ada dari Singapura dan Dubai. Yang paling bagus itu Dubai,” ujarnya ditemui beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pria dari empat orang anak ini memang seorang penggemar sepatu dengan merk ternama. Dia sempat mengoleksi puluhan pasang sepatu dengan merk terkenal dan orosinil, namun puluhan sepatu itu justru sudah diberikan kepada teman-temannya secara cuma-cuma. Dari situlah, dia mendapat ideuntukmenjual sepatu belasdengan merk ternama dan berkualitas baik. Sebagai mantan manager di sebuah perusahaan finance, ia pun mengelola bisnis itu dengan rapi. Namun, bisnis itu tak selalu berjalan lancar. Dia sempat merugi, karena sepatu bekas yang dia beli kebanyakan datang dengan kondisi rusak. 

- Advertisement -

Komo pun tak patah semangat, dari sana dia lebih belajar teliti. Hingga, dia pun mendapat penjual yang memang benar menjual sepatu bekas dengan kondisi bagus. Bisnis sepatu bekas ini, sudah dijalani 2,5 bulan. Hingga kini, ia sudah menjual sekitar 250 pasang sepatu. Biasanya dia menjual sepatu ini melalui media sosial dan langsung ke ke pembeli. Jaringan pertemanan dari Komo memang sangat luas. Dia salah satu warga Singaraja yang mudah bergaul dan namanya cukup terkenal di Singaraja. Sehingga untuk memasarkan brand sepatu bekas ini sangat gampang baginya.

Kata Komo, pemasaran lewat mulut ke mulut itu sangat menguntungkan. Pelanggan yang datang, bisa langsung mengetahui lewat penuturan teman-temannya. Pembeli sepatu bekas ini, datang dari semua kalangan. Mulai pelajar hingga pekerja. Selain itu, harga yang ditawarkan untuk sepatu bekas dari brand terkenal ini pun relatif murah. Harganya tak sampai menyentuh jutaan rupiah.

“Yang datang itu kebanyakan info dari teman. Banyak seperti itu. Mahasiswa, teman kantor. Harga relatif, biasa nyari untung sedikit. Kalau yang rusak pasti buntung. Biasanya saya akan jual dengan harga murah,” kata dia. 

Komo menyebut, biasanya sepatu yang cepat habis itu yang warna hitam polos. Karena banyak di cari oleh pelajar. Selain itu, juga sepatu warnah hitam polos juga sangat susah untuk didapat. “Anak sekolah banyakan cari yng hitam polos. Tapi kadang-kadang yang hitam polos susah cari yang bekas. Ada tapi cepat habis,” ujarnya.

Kini dia bersama istrinya Ketut Sukamurtini, mengelola bisnis itu dengan nama Komo Branded Second.

Salah satu pembeli, Arya Candra mengatakan, datang membeli sepatu yang dijual Komo karena informasi dari teman. Sehingga, dia yang memang penyuka sepatu branded sejak duduk di bangku SMP pun datang untuk memburu sepatu yang disuka. Selain itu, harga yang didapat pun lebih terjangkau. 

“Memang suka sama sepatu. Harganya sama kondisinya. Walaupun bekas, tapi masih layak untuk dipakai,” ucapnya.

Komo tergolong manusia pekerja keras,  sebelum membuka bisnis sepatu, Dia bersama istrinya juga sudah membuka bisnis bakso yang dijual dalam bentuk frozen. Bisnis itu sudah dijalankannya, sejak mengundurkan diri perusahaan dia bekerja pada 2014 lalu. 

“Selain jualan bakso. Sekarang jadi usaha keluarga, anak istri tak ajari biar bisa nanti melayani pelanggan yang datang nyari sepatu,” kata dia. |YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts