Lumba-lumba Ditemukan Mati di Pantai Penimbangan

Singaraja, koranbuleleng.com │ Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di perairan Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Buleleng, Senin 5 November 2022 pagi. Lumba-lumba yang memiliki bobot sekitar 100 kilogram ditemukan sudah dalam keadaan membusuk.

Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Buleleng, Putu Citra Suda Armaya mengatakan, bangkai lumba-lumba tersebut ditemukan oleh nelayan anggota Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Penimbangan Lestari sekitar pukul 10.00 Wita .

- Advertisement -

Mulanya bangkai lumba-lumba jenis Fraser’s Dolphin itu ditemukan mengapung di perairan pantai kemudian dievakuasi ke bibir pantai oleh nelayan. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihaknya.

Lumba-lumba ini merupakan salah satu jenis spesies biota laut yang dilindungi. Begitu selesai diidentifikasi dan diperiksa, bangkai lumba-lumba itu langsung ditenggelamkan kembali ke laut.

“Kami lakukan identifikasi, pemeriksaan fisik luar dan dalam untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kami ambil sampelnya untuk uji laboratorium.” ujarnya.

Pemeriksaan bangkai lumba-lumba melibatkan Gede Iwan Setiabudi, akademisi Fakultas Mipa Jurusan Budidaya Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja dan drh Deny Rahmadani dari Tim Jaringan Satwa Indonesia.

- Advertisement -

Iwan Setiabudi mengatakan, wilayah perairan Pantai Penimbangan memang menjadi salah satu daerah jalur perlintasan lumba-lumba.

Dari kajian yang dilakukan ada empat spesies lumba-lumba yang biasa melintas di perairan Bali utara. Selain lumba-lumba jenis Fraser’s, ada juga lumba-lumba pemintal atau Spinner Dolphin, lumba-lumba hidung botol, dan lumba-lumba totol.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah lumba-lumba yang melintas di perairan Penimbangan ini adalah kelompok yang sama. Yang pasti, lumba-lumba yang mati ini terpisah dari rombongan kelompoknya.

“Temuan bangkai lumba-lumba di perairan Penimbangan juga pernah terjadi tahun 2017 lalu. Lalu pada 2019 juga pernah ada bangkai paus terdampar,” katanya

Sementara itu, drh. Deny Rahmadani mengatakan, hasil pemeriksaan fisik bangkai lumba-lumba tersebut memiliki panjang sekitar 233 centimeter dengan diameter 172 centimeter. Lumba-lumba ini mengalami perubahan ukuran karena sudah mengalami pembusukan. Diperkirakan, lumba-lumba mati lebih dari satu hari.

“Kemungkinannya ada indikasi sakit, sehingga lumba-lumba ini terdampar ke pesisir. Namun untuk memastikan lagi kami akan lakukan uji sampel di laboratorium. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak kami menemukan benda plastik ataupun jaring pada organ lumba-lumba.” ucapnya.│ET│

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts