Sanggar Seni Pentas Marak Lestari Raih Prestasi di Eropa

Singaraja, koranbuleleng.com ꟾ Sanggar Seni Pentas Marak Lestari dari Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng sukses harumkan nama  Buleleng hingga ke kancah Internasional. Sanggar seni yang berdiri dari tahun 2010 ini sebelumnya mendapat juara 1 pada Festival International of Art di Spanyol dan Italia.

Selain itu, Tarian Sura Wisesa ciptaan Sanggar Seni Pentas Marak Lestari ini mendapat juara di kancah nasional di ITB Bandung dan sering pentas pada saat menerima tamu kepresidenan di Istana Negara.

- Advertisement -

Yang terbaru, sangar yang memiliki 500 anggota ini akan mewakili Kabupaten Buleleng akan menerima penghargaan Adi Sewaka Nugraha dari Gubernur Bali berkat membawakan tarian dan tetabuhan khas Buleleng di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2023 di Denpasar.

Ketua Sanggar Seni Pentas Marak Lestari, Bagus Suteja Yasa mengatakan, pada PKB tahun ini, Sanggar Seni Pentas Marak Lestari menampilkan 7 tarian dan 2 tetabuhan khas Buleleng diantaranya Tabuh Lelongoran, Tabuh Kreasi Dor, Tari Kembang Deeng, Tari Palawakya Dauh Njung, Tari Bebek Putih Jambul, Tari Peteng Bulan, Tari Truna Jaya, Tari Magrumbungan dan Tari Sura Wisesa.

“Anggota kami berasal dari kalangan anak-anak kelas 2 SD sampai mahasiswa” ungkapnya

Suteja Yasa menyebutkan, prestasi yang selama ini diraihnya tidak semata-mata didapatkan dengan mudah. Perlu kerja keras dan disiplin yang melatar belakangi sanggar ini hingga sampai saat ini. Pihaknya mengajarkan bahwa kedisiplinan tingkat tinggi kepada anak asuhnya mulai dari berpakaian hingga ketepatan waktu saat berlatih adalah salah satu dasar dibalik suksesnya sanggar.

- Advertisement -

“Kalau ada anggota kami yang pakaiannya tidak sesuai atau terlambat datang, saya akan suruh pulang. Ini adalah sebagai konsekuensi dalam mengejar kesuksesan nanti,” tegasnya.

Suteja Yasa menambahkan, jika ingin bergabung ke sanggarnya tidak perlu memiliki kepintaran, hanya perlu komitmen dan yang terpenting mau belajar dan disiplin. Selama ini, diakuinya banyak generasi muda yang beralih ke kegiatan yang lebih positif, dari semulanya minum-minum, balap liar dan sekarang sudah fokus pada kesenian.

“Kami berharap Generasi muda bisa lebih melestarikan seni dan budaya Bali melalui tetabuhan maupun tarian yang sudah dipelajari di sanggar” pungkasnya.(*)

Pewarta : Edy Nurdiantoro

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts