Desa Adat Buleleng Dinilai Sebagai Penerima Bantuan TPS3R 

Singaraja, koranbuleleng.com| Desa Adat Buleleng, Kabupaten Buleleng, menjadi salah satu desa dari 10 desa/kelurahan yang diverifikasi untuk mendapat bantuan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce,Reuse,Recycle (TPS3R). Verifikasi pembangunan pun telah dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali, Rabu, 5 Desember 2023.

Tim Teknis Balai Prasarana Permukiman wilayah Bali Made Dwi mengatakan, pada tahun ini balai menerima sebanyak 60 usulan bantuan TPS3R di seluruh wilayah Bali. Dari total usulan tersebut sebanyak 36 usulan telah lolos administrasi. Dimana 10 diantaranya merupakan usulan dari desa/kelurahan di Kabupaten Buleleng. Pihaknya pun ditugaskan untuk melakukan verifikasi di dua desa yakni, Desa Adat Buleleng dan Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng.

- Advertisement -

Dari verifikasi lokasi yang dilakukan di Setra Adat Buleleng, lokasi yang diusulkan oleh Desa Adat. Menurut Dwi, lokasi tersebut sudah cocok dibangun TPS3R. Namun, harus ada pematangan lahan sebelum nantinya lokasi tersebut dibangun dan dioperasikan menjadi TPS3R. “Memang sudah representatif untuk mendirikan TPS3R. Perlu pematangan saja. Dari balai tidak ada pematangan lahan, siap membangun dan siap beroperasi,” ujarnya.

Setelah verifikasi lokasi ini, pihak Balai akan mengirimkan hasil verifikasi ke Kementerian PUPR. Setelah lolos untuk mendapat bantuan, pemerintah pusat akan menerbitkan SK lokasi sebagai penerima bantuan TPS3R.

Kata Dwi, dari 10 lokasi yang dilakukan verifikasi belum tentu semuanya akan lolos untuk mendapat bantuan. Nantiya penerima bantuan, akan dibangun mulai dari bangunan fisik hingga sarana prasarana di TPS3R. Selain itu, penerima bantuan akan dilatih untuk operasional awal. Penerima bantuan pun, harus menuruti syarat yang ditentukan. Dimana TPS3R yang sudah dibangun tidak boleh mangkrak.

“Ini rencana untuk tahun 2024. Untuk syarat penerima bantuan selain lokasi, syarat terpentingnya kalau sudah beroperasi tidak boleh macet harus terus berkelanjutan. Kita di Bali banyak dapat bantuan untuk TPS3R karena tingkat kemangkrakannya kecil. Untuk anggaran tahun depan kami belum tahu, biasanya setiap tahun berapa tergantung harga satuan di wilayah tersebut. Kalau yang sebelumnya 600 juta, di tahun ini 500 juta,” kata dia.

- Advertisement -

Dia menambahkan, pembangunan TPS3R ini gencar dilakukan untuk menangani sampah yang selalu menjadi momok di Indonesia. Selain itu, pembangunan TPS3R di Bali juga sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mewajibkan setiap desa/kelurahan mempunyai TPS3R.

Ditempat yang sama, Klian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, pengajuan TPS3R ini telah lama dilakukan. Dimana, pembangunan TPS3R ini telah menjadi program lama yang dicanangkan Desa Adat. Nantinya, ketika berhasil dibangun TPS3R tersebut akan dikerjasamakan pengelolaan bersama 14 Banjar Adat, 10 Kelurahan, dan tiga Kelurahan tamiu. Namun, pihaknya pun menyerahkan semua penilaian kepada tim dari Balai.

“Apapun penilaian kamu serahkan. Kami punya keinginan tata kelola TPS3R ini supaya terlaksana. Di setra ini ada 4 kontainer sampah, semua banjar dan kelurahan buang disini,” ujarnya.

Sutrisna menyebut, selama ini 3-4 konter sampah yang di tampung di Setra Adat Buleleng, langsung diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup Buleleng untuk dibawa ke TPA Bengkala. Pihaknya pun telah menyiapkan lahan berukuran 40×16 meter persegi untuk nantinya dibangun TPS3R. Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan anggaran untuk tata kelola untuk keberlangsungan TPS3R.

“Apapun pelaksanaan operasional nanti akan kami tanggung. Operasional 10 sampai 11 juta setiap bulan akan kami kaji dgn prajuru, hitung tata kelola sampah agar dapat keuntungan bagi desa adat. Kami akan buat badan usaha, supaya terlaksana secara profesional. Selama ini, sampah yang dikumpulkan disini langsung dibuang ke TPA, nanti setelah ada TPS3R bisa dipilah untuk bisa jadi pupuk tanaman,” kata dia. (*)

Editor :I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts