Bulog Pasok 5 Ton/Minggu, Lihadnyana Perintahkan Turunkan Harga Beras

Singaraja, koranbuleleng.com | Bulog siap memasok beras ke kabupaten Buleleng sebanyak 5 ton per minggu. Saat ini, stok beras di Gudang Bulog Buleleng mencapai 1.500 ton dan dianggap mencukupi sampai bulan April 2024.

Tingginya harga beras membuat Pemkab Buleleng harus membangun strategi untuk menekan harga beras. Komunikasi dengan Bulog dan penyaluran bantuan pangan menjadi upaya agar masyarakat tidak terbebani terhadap kenaikan harga beras.

- Advertisement -

Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana juga memerintahkan kepada BUMD Perusahaan daerah pasar Argha Nayottama untuk mengendalikan harga beras dipasaran serupa dengan harga eceran tertinggi (HET). PD Swatantra juga diperintahkan untuk menyerap hasil panen padi dari petani langsung dan kembali disalurkan ke masyarakat sesuai harga eceran tertinggi.

Selain itu, Pemkab Buleleng juga menyalurkan bantuan pangan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) kepada 51.075 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM akan menerima 10 Kg beras sebanyak 3 kali yang akan disalurkan hingga akhir Maret 2024. Upaya ini diyakinkan akan menurunkan harga beras di pasaran dan meringankan masyarakat Kabupaten Buleleng. Penyaluran bantuan pangan dipusatkan di Kantor Pos Singaraja, Sabtu 17 Februari 2024.

Lihadnyana mengaku pemerintah melakukan berbagai upaya untuk pengendalian harga beras dan mengawasi neraca pangan untuk melihat ketersediaan stok beras.

Menurutnya saat ini ketersediaan stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Beras yang tergolong ke dalam volatile food (pangan yang harganya dinamis atau tidak stabil) menurutnya harus dikendalikan harganya.

“Bobotnya terhadap perhitungan inflasi besar. sehingga ada kenaikan harga sedikit saja, itu akan mempengaruhi inflasi. oleh karena itu, pemerintah daerah berkewajiban untuk mengendalikan harga ini,” paparnya.

Lihadnyana menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk memasok Kabupaten Buleleng dengan 5 Ton beras setiap minggunya. Hal ini dilakukan untuk terus bisa mengendalikan harga.

- Advertisement -

Saat ini, harga beras di pasaran mencapai Rp16.000/ kilogram untuk kualitas medium, dan Rp17.000/kilogram untuk kualitas premium. Lihadnyana menyatakan telah memberkan instruksi kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk menurunkan harga beras hingga sampai Rp14.000 atau hingga Rp13.500.

“Saya perintahkan untuk mengendalikan harga, jangan memberatkan masyarakat dari kenaikan harga beras itu. Apalagi kita mengantisipasi Hari Raya Galungan, Hari Raya Nyepi, dan Idulfitri. Pemerintah daerah juga harus terus mengantisipasi ha-hal semacam itu. Intinya harga jangan sampai memberatkan masyarakat, titik,” tegasnya.

Pemerintah juga membangun gerai di pasar sebagai upaya pengendalaian harga pangan. Sehingga kalau di pedagang harga tinggi, masyarakat bisa lari ke gerai pemerintah yang menjual harga beras dengan lebih rendah.

Hal tersebut akan mempengaruhi psikologi harga di pasaran.  “Kita memetakkan kira-kira harga beras naik atau tidak. Kalau sudah ada kecenderungan naik, PD Pasar harus bekerja ekstra. Tulis harga Rp13.500 itu yang besar sehingga semua bisa lihat. Masyarakat tidak mungkin cari harga lebih mahal, pasti yang lebih terjangkau,” ungkapnya.

Sementara Pimpinan wilayah BULOG Provinsi Bali, Sony Supriadi menegaskan akan memasok beras 5 ton beras setiap minggunya untuk kabupaten Buleleng. gudang BULOG Buleleng telah ada stok 1500 ton beras.  Jumlah tersebut diperkirakan cukup hingga Bulan Maret atau April. Sementara Ia menjelaskan bahwa beras SPHP adalah program BULOG dimana beras tersebut harus dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram. Dengan harga maksimal per 5kg adalah Rp54.500. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts