Banjir Rendam Sekolah, Sejumlah Dokumen Hanyut

Singaraja, koranbuleleng.com| Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng terendam banjir hingga menyebabkan sejumlah dokumen sekolah alami kerusakan dan ada yang hanyut, Minggu, 25 Februari 2024.

Pantauan satu hari setelah banjir,lumpur setinggi 5 centimeter bekas banjir tersebut masih tersisa di halaman sekolah. Sejumlah ruangan sudah dibersihkan namun karena lumpur cukup tebal menimbun halaman masih terlihat bekasnya. Tembok penyengker sekolah juga ambruk. Hanya saja, saat ini siswa di sekolah tersebut sedang libur Hari Raya Galungan, sehingga bekas banjir tersebut bisa cepat dibersihkan.

- Advertisement -

Kepala SD 3 Bungkulan I Made Surya Restu Cahyono mengatakan sebelum banjir menerjang, hujan lebat mengguyur wilayah setempat sejak Minggu sore. Hal itu, membuat air kiriman dari sisi timur masuk ke sekolah. Hingga sekitar pukul 19.30 Wita, seluruh bangunan sekolah terendam air hingga setinggi 60 centimeter.

“Dari info yang saya terima, sekitar setengah 7 malam, lihat dari CCTV sekolah setengah 8 malam sudah semua ruangan terendam. Tidak ada drainase di sisi selatan, sehingga air masuk ke halaman sekolah, tinggi air sekitar 60 centimeter,” ujarnya ditemui Senin, 26 Februari 2024 sore.

Surya menyebut, banjir tersebut membuat dua tembok penyengker yang ada di sisi timur dan barat sekolah jebol. Selain itu, saat dilakukan pengecekan banyak ATK yang disebut ikut terendam air. Selain itu, modul ajar hingga dokumen penilaian tengah semester milik siswa yang rusak dan hanyut terbawa banjir. Bahkan kerusakannya mencapai 70 persen. 

Upaya pembersihan pun, disebut sementara hanya dapat dilakukan di ruang kelas dan ruang guru. Proses pembersihan dilakukan secara gotong royong bersama beberapa siswa, petugas BPBD Buleleng dan petugas Dinas Damkar Buleleng. 

- Advertisement -

Kata Cahyono, untuk lumpur di halaman sekolah, rencananya akan dibersihkan usai hari raya Galungan, atau pada Jumat mendatang. “Karena terbentur hari raya, jadi proses pembersihan tidak bisa semua dilakukan. Sisanya nanti akan dilanjutkan hari Jumat. Sekarang memang masih hujan deras. Untuk mengantisipasi banjir susulan, kami sudah mengevakuasi sejumlah alat elektronik yang ada di ruang guru,” kata dia.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, Buleleng dilanda sejumlah bencana akibat cuaca ekstrem. Seperti halnya, di wilayah Banjar Dinas Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Wilayah tersebut itu disebut sempat terendam banjir pada Minggu kemarin lantaran tidak ada drainase yang mengalirkan.

“Di Desa Pemuteran ada beberapa rumah warga yang terendam banjir, namun sudah dibersihkan secara gotong royong oleh warga. Sementara untuk kerusakan tembok penyengker di SDN 3 Bungkulan, menjadi ranah Disdikpora Buleleng,” ujarnya.

Ariadi menambahkan, berdasarkan rilis dari BMKG, Buleleng diperkirakan mengalami cuaca ekstrim sejak Minggu, 25 Februari 2024 hingga Selasa, 27 Februari 2024. Sejumlah wilayah di Buleleng pun rawan terjadi bencana banjir, tanah longsor, hingga sambaran petir. 

Meski libur Galungan, petugas BPBD tetap menyiagakan sebanyak 21 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengantisipasi adanya kejadian bencana di Buleleng. “Kami tetap standby 24 jam. Kalau ada musibah ata bencana alam nanti dapat dibantu juga oleh Dinas PUTR, Balai Jalan serta TNI-Polri,” kata dia. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts