Bonsai Ditawar Setengah Miliar, Tapi Pemilik Tidak Mau Menjual

Singaraja, koranbuleleng.com| Apakah anda pernah membayangkan, sebuah bonsai bisa dihargai fantastis, hingga Rp500 juta atau setengah miliar. Harga tersebut nyata adanya, sebuah bonsai dari pohon Asem ditawar dengan harga Rp500 juta saat dipamerkan di Pameran Nasional Bonsai 2024 di Taman Bung Karno, Singaraja, Selasa 19 Maret 2024.

Menurut Ketua Panitia,Ketut Windu Saputra menyebut ada salah satu bonsai yang ditawar hingga Rp500 juta. Namun pemilik bonsai tidak mau melepas pohonnya karena sudah saking cintanya terhadap bonsai itu “Ada kemarin pohon asem punya orang Buleleng, diminta 500 juta. Tidak dikasih karena saking sayangnya,” kata Windu.

- Advertisement -

Dalam pameran itu, sebanyak 717 bonsai dipamerkan dalam Pameran Nasional serangkaian HUT ke-420 Kota Singaraja. Sebagian besar, ratusan bonsai itu,sudah memiliki harga fantastis mencapai ratusan juta. Harga yang fantastis karena pemilik merawat bonsai dengan telaten dan mengeluarkan biaya mahal. Umur bonsai juga mencapai puluhan tahun.

Pameran Bonsai di Taman Bung Karno Singaraja

Windu Saputra juga mengatakan, pameran dengan skala nasional ini, juga diikuti oleh penggemar bonsai dari beberapa provinsi. Diantaranya Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Provinsi Lampung.

“Jenis pohon yang dipamerkan beragam, mulai dari sancang, santigi, juga pohon lokal Buleleng. Seperti ileng-ileng dan asem. Usia paling lama ada pohon asem, umurnya 43 tahun,” ujarnya. 

Windu menambahkan, berbeda dengan sebelumnya pecinta bonsai saat ini lebih banyak mengambil dari budidaya dibanding mendongkel dari alam. Dengan demikian, tetap akan menjaga alam. Dia berharap pameran tersebut, bisa terus digelar setiap tahunnya.

- Advertisement -

Ditempat yang sama, salah satu Dewan Juri Mochamad Umar mengatakan, dalam pameran ini ada empat kriteria yang dinilai. Diantaranya penampilan bonsai, gerak dasar, keserasian dan kematangan. Dimana bonsai yang berhasil meraih poin tinggi dari empat kriteria tersebut, yang akan menjadi pemenang.

“Penilaian ada empat mulai penampilan, gerak dasar, keserasian dan kematangan. Masing ring point 90 paling tinggi. Kalau dua sudah tidak memenuhi, maka dianggap gagal. Kalau satu masih bisa tertolong,” katanya.

Sementara, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, dengan pameran ini diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi, dengan adanya transaksi antar penggemar bonsai. Pameran ini pun, diharapkan bisa menjadi kegiatan tahunan yang bisa terus berkembang setiap tahunnya. Pemerintah disebut siap mendukung untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.

“Saya harap, ini juga menggerakkan ekonomi menjaga pelestarian lingkungan dan penghobi semakin banyak. Ke depan even semacam ini bisa dilaksanakan menjadi kalender tahunan, dengan peningkatan lebih tinggi. Kalau sekarang skala nasional, belum diikuti seluruh provinsi, ke depan bisa diikuti seluruh provinsi atau skala internasional,” kata dia. (*)

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts