Pencurian Pretima Terus Terjadi, Terbaru di Pura Mas Penyeti Banjar Tegal 

Singaraja, koranbuleleng.com| Pencurian menyasar pratima pura di Buleleng kembali terjadi. Lima pratima berbahan uang kepeng emas di Pura Mas Penyeti, Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, raib digondol maling, Minggu, 7 April 2024 pagi. Kerugian akibat hilangnya pratima itu pun, ditafsir hingga ratusan juta.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, hilangnya pratima pura itu diketahui pertama kali oleh pemangku pura bernama Made Moden Cahyadi, 44 tahun. 

- Advertisement -

Saat itu, Cahyadi yang hendak bersih-bersih di pura menemukan kunci gedong penyimpanan pratima sudah dalam terbuka. Melihat hal itu, Cahyadi kemudian mengecek keadaan gedong.

Saat itu, Cahyadi mendapati lima pratima lanang-istri yang terbuat dari uang kepeng berbahan emas, dua lancangan berupa bokor berbahan selaka, dan satu kris pejenengan raib. Kejadian itu, kemudian dilaporkan kepada aparat desa setempat dan langsung melaporkan ke Polres Buleleng.

Diatmika menyebut, sebelum kejadian tersebut pada 24 Maret 2024, pratima tersebut sempat diupacarai. Selain itu, pada Sabtu, 6 April 2024 sore, Cahyadi disebut sempat ke pura untuk melakukan bersih-bersih. Saat itu, ia melihat semua pintu pura masih dalam keadaan tertutup.

“Jro mangku juga sempat ke pura untuk melakukan bersih bersih dan kondisi semua pintu tertutup dan kunci gedong penyimpenan masih berada di laci penyimpanannya. Namun, pintu besi pura sudah dalam keadaan terbuka,” ujar Diatmika, dikonfirmasi Minggu sore.

- Advertisement -

Kata Diatmika, ibu Cahyadi yang bernama Jro Mangku Rusmini, 60 tahun, juga sempat ke pura untuk mengumpulkan bunga kamboja. Bunga itu, dikumpulkan Rusmini dengan karung berwarna putih. Namun, karung itu juga ikut raib dengan bunga dalam keadaan berserakan.

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan, terkait hilangnya pratima di Pura Mas Penyeti tersebut. Kerugian akibat hilangnya lima pratima yang terbuat dari uang kepeng berbahan emas, dua lancangan berupa bokor berbahan selaka, dan satu kris pejenengan ditafsir mencapai Rp100 juta.

“Masih dalam penyelidikan. Kita sudah lakukan pemeriksaan TPK, dan memintai keterangan saksi-saksi. Untuk kerugian, diperkirakan seratus juta rupiah,” kata dia.

Sementara Kelian Banjar Tegal, Ketut Hartawan mengimbau agar masyarakat lebih waspada dalam menjaga aset pura ditengah maraknya kondisi pencurian.

Masyarakat diminta untuk memperhatikan penerangan di area pura, dan diharapkan bisa memasang CCTV dibarea pura. 

Dia juga berharap warga menyimpan pratina di tempat yang aman, terkunci dan pintu dibuat dari terali besi. 

“Kami juga meminta warga termasuk di masing-masing dadia bisa melakukan penjagaan ataupun ronda bergiliran agar pura merajan, kawitan di dadia bisa terjaga,” terang Hartawan. 

Pihak desa adat Banjar Tegal juga berharap warga setempat mewaspasdai keberadaan orang yang tidak dikenal masuk ke wilayah desa adat. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts