Putra Sedana Kembali Nahkodai FORKI Buleleng

Singaraja, koranbuleleng.com | dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG  yang akrab disapa Dokter Caput kembali terpilih secara aklamasi menahkodai  Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI)Kabupaten Buleleng periode 2020-2024. Dia terpilih pada Muskab Pengkab FORKI Buleleng di ruang rapat KONI Buleleng, Senin, 19 Oktober 2020.

Putra Sedana berkomitmen untuk semaksimal mungkin meningkatkan prestasi karate di Buleleng.

- Advertisement -

Dalam waktu dekat, Putra Sedana mengaku akan segera menyusun kepengurusan. Targetnya selesai dalam waktu satu minggu setelah Muscab FORKI berlangsung. Setelah pembentukan kepengurusan, akan langsung menyusun program kerja.

“Dari program kerja ini kita akan berpijak untuk kedepannya. Saya yakin potensi atlet di Buleleng sangat luar biasa,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Harian Forki Bali Gede Kusuma Jaya berharap, pengurus yang terpilih akan mampu menata organisasi semakin baik serta mampu melahirkan atlet berprestasi. Serta dapat membanggkaan karate di masyarakat buleleng.

“Agar karateka di Buleleng tetap memegang teguh sumpah karate agar nantinya tumbuh karateka sejati yg berakhlak tinggi.” singkatnya

- Advertisement -

Ditempat yang sama, Ketua Umum Koni Buleleng Nyoman Arta Widnyana mengatakan, pihaknya mengapresiasi prestasi setiap masing-masing cabang olahraga dibawah naungan KONI. Selain itu setiap cabang olahraga dan atlet berprestasi akan selalu diberikan penghargaan dalam bentuk kebijakan anggaran.

“Kalau parameter prestasinya meningkat, kita akan dongkrak dari segi anggaran, ini selalu kita terapkan agar memacu prestasi di setiap cabang olahraga,” ujarnya

Saat ini, pihaknya sudah memberikan 17 cabang olahraga (cabor) yang sudah diberikan pembinaan sejak bulan agustus 2020.  Untuk tahap kedua,  17 cabang olahraga juga akan direncanakan mendapat pembinaan.

Namun khusus untuk cabang olah raga bela diri pihaknya belum bisa memastikan pembinaan lantaran cabang olahraga ini berpotensi penularan Covid-19 karena harus kontak langsung setiap individu. Kedepan pihaknya akan melihat perkembangan virus Covid 19 untuk dilakukan evaluasi.

“Dari sisi pertandingan kita belum rekomendasikan, karena sangat beresiko. Untuk cabor beladiri penekanannya hanya di bidang seni nya saja. Contoh olahraga wushu, itu sudah ada kejuaran secara virtual.” sambungnya

Arta Widnyana  juga mengajak dan memotivasi seluruh insan olahraga khususnya karate agar tetap menjaga kualitas atlet sehingga mampu berbicara di tingkat regional. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts