Camat Seririt, Nyoman Agus Tri Kartika Yuda bersama petugas dari KPH Bali Utara dan unsur TNI Polri melakukan pemantauan hutan di Desa Lokapaksa dan menemukan indikasi pelanggaran pengelolaan hutan |FOTO : Putu Nova A.Putra|
Singaraja, koranbuleleng.com | Aparat menemukan ada indikasi pelanggaran pengelolaan hutan di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Selama ini, hutan di Desa Lokapaksa ini dikelola oleh kelompok petani penggarap. Indikasi pelanggaran yang ditemukan berupa pembakaran batang pohon, penteresan batang dan penggemburan tanah secara masif.
Camat Seririt, I Nyoman Agus Tri Kartika Yudha bersama Kepala UPT KPH Bali Utara, Ketut Swastika dan sejumlah aparat dari unsure TNI dan Polri serta aparat Desa Lokapkasa melakukan peninjauan di hutan desa setempat, Jumat 19 Maret 2021.
“Kami memantau di tiga titik lokasi sebagai sampel, memang ditemukan indikasi pelanggaran itu namun tidak masif. Tetapi sekecil apapun pelanggaran tidak boleh ditoleransi,” kata Agus Tri.
Agus menyatakan akan melakukan pembinaan kepada kelompok petani penggarap lahan agar mengetahui regulasi, hak dan kewajibannya dalam mengelola hutan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang diberikan oleh Kementerian Kehutanan.
Agus mengakui kawasan hutan yang sulit dijangkau dengan medan yang sulit dilalui menjadi salah satu kendala dalam pengawasan. Namun begitu, kedepan akan dikoordinasikan dengan lembaga terkait agar pengawasan tetap berjalan agar tidak terjadi pelanggaran pengelolaan sehingga tidak berdampak secara fisik seperti bencana.
“Kami sudah menyepakati agar kedepan ada komunikasi lebih intensif terkait dengan pola pengawasan baik dari pemerintah, aparat polisi hutan, pihak desa tentang apa yang boleh dan tidak yang harus dilakukan oleh petani penggarap dalam pengelolaan hutan ini.” ujarnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Lokapaksa Wayan Ariadi mengaku kedepan akan melakukan pembinaan lebih intensif kepada pihak pengelola sebagai kelompok mitra pengelola hutan. |NP|
