Vaksinasi |FOTO :Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com | Selisih data capaian vaksinasi antara data dari Dinas Kesehatan Buleleng dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sangat tinggi. Perbedaan data mencapai 8.000 orang lebih. Dinas Kesehatan Buleleng menyangkal capaian vaksinasi di Buleleng menjadi lebih rendah. Perbedaan selisih itu terjadi karena sempat ada kesulitan saat memasukkan data akibat aplikasi bermasalah.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto menjelaskan petugas vaksinasi sempat tidak bisa menginput jumlah masyarakat yang sudah tervaksin. Sehingga berdasarkan data yang terbaca di KCPEN, jumlah sasaran vaksinasi di Buleleng masih rendah, atau belum mencapai target sasaran 578.549 orang.
“Yang membuat selisih itu karena aplikasinya sempat bermasalah. Input data warga yang sudah divaksin banyak yang gagal. Perbedaan data di KCPEN dengan data rill di kami jauh sekali, sampai 8.000an lebih,” ujar Sucipto, Minggu, 14 November 2021.
Akibat selisih data ini, kata Sucipto, dirinya telah melakukan koordinasi dengan Pemprov Bali, agar data rill sasaran vaksinasi yang dimiliki oleh Dinkes Buleleng dapat diteruskan kepada KCPEN.
Ia menyebut untuk sasaran vaksinasi lansia di Kabupaten Buleleng saat ini sebenarnya sudah di atas rata-rata yaitu telah mencapai 70 persen. “Tapi di KCPEN yang terbaca baru 58.6 persen. Ini akan kami sampaikan ke pusat, lewat Pemprov Bali,” katanya.
Disisi lain, terkait vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 12 tahun, Pemkab Buleleng masih menunggu regulasi atau surat edaran dari pemerintah pusat. Saat ini, Dinas Kesehatan sedang menyiapkan data atau jumlah sasaran vaksinasi anak.
“Dari pusat itu sasaran vaksinasi untuk anak 6 hingga 12 tahun itu Buleleng ada sekitar 85 ribu orang. Sementara data dari Disdukcapil Buleleng ada 95 ribu orang. Ini akan kami sinkronkan lagi datanya,” terangnya. |YS|
