Singaraja, korabuleleng.com | Sebuah rambu suar kandas di Pantai Kelirahan Lampung Baru, Singaraja, Kamis 22 Desember 2016. Rambu Suar yang terpasang 20 mil di tengah laut itu diperkirakan kandas karena hantaman gelombang yang tinggi di tengah lautan.
Warga pesisir kaget ketika melihat peralatan rambu suar ini sampai kandas ke pantai. Hal ini pun jadi tontontan warga. Menurut informasi dari warga, Diperkirakan rambu suar itu kandas akibat dihantam gelombang laut tinggi disertai angin kencang yang terjadi sejak empat hari lalu. Kini alat navigasi bagi nahkoda kapal itu masih dibiarkan berada di dipingir pantai. Pihak pengelola hanya mengikat alat tersebut dengan tali tambang agar tidak hayut terbawa arus.
Kepala Kelompok Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Benoa Made Sujana yang dikonfirmasi via telpon kemarin mengaku sudah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap alat navigasi tersebut.
Pihak SBNP sudah mengambil lampu suar yang terpasang diujung paling atas rambu suar, agar nakhoda kapal yang melintas di wilayah perairan ini idak salah arah.
“Lampunya sudah kita copot, karena kalau dibiarkan hidup, kita khawatir nahkoda kapal justru salah arah. Kemudian kita sudah mengikat alat itu agar tidak hanyut lagi, karena gelombangnya masih cukup tinggi dan angin juga masih kencang,” terangnya.
Menurut Sujana, rambu suar itu semula terpasang sejauh 20 mil dari bibir pantai di wilayah Kubujati, Kelurahan Banyuning, tepatnya di lokasi Tangked Kubujati.
Karena gelombang tinggi dan angin kecang, rantai pengikat rambu suar tidak mampu menahan beban hingga putus. Rambu suar itu kemudian hanyut mengikuti arus ke arah barat hingga kandas di wilayah pantai Kampung Baru, yang berjarak sekitar 1 kilometer.
SBNP masih menungu cuaca yang baik untuk memasang kembali lampu suar tersebut. Kini nahkoda kapal yang berlayar di laut lepas Pantai Utara hanya menghandalkan Menara suar yang ada di darat sebagai navigasi pelayaran.|NP|
