Kampanye, Agus Suradnyana Nyanyikan “Pelaibang Bojog”

Singaraja, koranbuleleng.com | Kampanye Pasangan PASS, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra dipusatkan di Gedung Serba guna, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kamis 22 Desember 2016. Masyarakat yang hadir di kampanye ini dari beberapa desa yakni Desa Banyupoh, Desa Pemuteran, Desa Sumberkima, Desa Pejarakan, Desa Sumberklampok. Kampanye terpusat di Desa Pejarakan ini adalah gelombang pertama, dan PASS berencana kembali menggelar kampanye yang sama di Kecamatan Gerokgak  pada Jumat 30 Desember 2016 mendatang.

Kehadiran PASS di Desa Pejarakan disambut antusias warga. Warga menyiapkan tabuh Baleganjur untuk menyambut pasangan petahana ini.  Hampir seluruh tokoh partai pendukung dan pengusung PASS hadir di Desa Pejarakan. PASS juga didampingi oleh Istri mereka, Aries Suradnyana beserta Ida Ayu Wardhani.

- Advertisement -

Putu Agus Suradnyana yang berorasi di atas panggung, sempat memastikan apakah ada Perbekel dan aparatur pemerintah desa ikut kampaye dalama kampanye di Gerokgak. Agus menyarankan agar Perbekel dan aparatur desa tidak usah mengikuti kampanyennya agar tidak disalahtafsirkan dan bisa berdampak buruk dari sisi politik.

“Ya Nggak apa-apa, lebih baik tidak hadir ya daripada nanti dipermasalahkan karena disini juga pasti diawasi oleh Panwaslih yang sedang menjalankan tugasnya,” papar Agus Suradnyana.

Usai memastikan itu, Agus Suradnyana justru lebih memilih menyanyi untuk menghibur masyarakat sebelum berorasi. Agus menyanyikan lagu milik Ray Peni yang sedang hits di masyarakat yakni Pelaibang Bojog. Lagu ini bahkan sangat disukai oleh anak-anak kecil sekalipun.

Agus Suradnyana bersama warga bersama-sama melantunkan lagu tersebut. Terlihat juga, istrinya Aries Suradnyana juga ikut melantunkan lagu ini.

- Advertisement -

Dalam kampanyenya, PASS membuka pidatonya dengan menggambarkan sejumlah permasalahan yang terjadi di Kecamatan Gerokgak. Diantaranya, isu permohonan tanah dari warga Desa Sumberklampok yang seringkali  digunakan untuk isu politik untuk menyudutkan dirinya.

“Saya harus jelaskan dulu persoalannya. Saya dengan Haji Mulyadi sudah satu cara pandang yang sama. Jangan dikira saya tidak setuju atas permohonan masyarakat untuk memohon tanah. Itu Tanah milik Propinsi Bali yang tidak boleh dibagi-bagi begitu saja. Kami sedang mencari solusinya. Ada bebeapa hambatan di birokrasi erkait dengan aturan. Semoga saja segera ada solusi dari permasalahan ini. Kita semua berharap yg terbaik,” terang Agus Suradnyana.

Permasalahan lain yang diungkap PASS yakni Banjir di Desa Pemuteran. Menurut Agus, dirinya sangat mencintai Desa Pemuteran. Selaama ini perkembangan pariwisata di Pemuteran sudah sangat bagus. Masyarakat setempat sangat rajin berswadaya untuk membangun karena dampak perkembangan ekonomi yangsudah snagat baik di desa ini.

Saya sangat cinta dengan Pemuteran karena salah satu desa yang kontribusinya sangat besar dibidang pajak hotel dan restoran di Buleleng. Permasahan saat ini soal kewenangan saja, karena untuk memperbaiki infrastruktur sungai, soal jalan nasional bukan menjadi wilayah kami. Kami sedang mencari solusinya. Kebetulan sekarang kepala Balainya adalah orang Buleleng, semoga bisa segera kita dapatkan solusinya,” terang Agus.

PASS juga menegaskan bahwa dirinya sangat menghargai perbedaan. PASS mengatakan sejumlah fasilitas publik dibangun dikampung-kampung warga muslim sehingga semua adil dan merata.

“Saya tidak pernah memandang perbedaan. Hari ini saya sangat bahagia, karena hari ini banyak warga dari berbagai latar belakang datang kesini. Jika ada isu Agus Suradnyana hanya menyayangi salah satu kelompok warga, itu tidak benar. Saya mencintai warga Bali semuanya.” ujar Agus.

Seorang warga dari Desa Pejarakan,  Samawi mengakui keberhasilan kepemimpinan PASS di periode pertama. Samawi berharap supaya PASS bisa meneruskan dengan lebih baik di masa mendatang. Samawi juga memohon bantuan sepeda motor untuk lembaga-lembaga organisasi yang mewadahi masyarakat muslim. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts