Singaraja, koranbuleleng.com| Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Rumah Sakit (RS) Pratama di Desa Tangguwisia Kecamatan Seririt dan Desa Giri Emas Kecamatan Sawan lulus akreditasi.
Artinya, rumah sakit itu dinyatakan siap beroperasi dan siap menerima dokter spesialis, serta bisa melakukan tindakan gawat darurat dan tindakan operasi.
Menariknya, sumber daya manusia (SDM) untuk kebutuhan dokter spesialis penyakit dasar itu merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI.
Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menjelaskan, Buleleng akan mendapatkan bantuan dokter spesialis sebanyak 10 orang, masing-masing spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, spesialis bedah dan spesialis anestesi.
Nantinya, 10 orang dokter tersebut masing-masing 5 orang akan ditempatkan di RS Pratama Tangguwisia dan RS Pratama Giri Emas. Dengan keberadaan dokter spesialis itu, Kedua RS Pratama yang dimiliki Buleleng itu bisa memberikan pelayanan kesehatan secara penuh kepada masyarakat.
“Artinya, pasien dari Buleleng barat atau Buleleng timur tidak harus datang ke RSUD atau bahkan ke rumah sakit di luar daerah, karena kedua rumah sakit pratama itu beroperasi penuh dan dilengkapi dokter spesialis,” Jelasnya.
Gaji dan tunjangan dari dokter spesialis itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan RI.
Pemerintah Kabupaten Buleleng hanya menyiapkan akomodasi serta transportasi untuk mereka selama bertugas di Buleleng. Sementara untuk proses rekrutmen, akan ditentukan oleh Kementerian Pusat.
“Kita di daerah nantinya mengusulkan nama-nama yang akan diseleksi, untuk keputusan penerimaan, Kementerian yang berhak memutuskan,” tegasnya.
Sesuai dengan kontrak, dokter spesialis ini secara penuh bertugas di Buleleng selama setahun dan kontraknya dapat diperpanjang. Rata-rata dokter spesialis ini digaji sebesar Rp 35 juta per bulan, sehingga dukungan ini dinilai sangat meringankan beban APBD Buleleng. |RM|
