Aparat Minta Warga Jangan Resah

Singaraja|Selebaran teror yang diduga dikirim oleh anggota jaringan pengebom Sarinah beredar cepat di media sosial, namun aparat keamanan meminta masyarakat Buleleng supaya tidak resah dengan teror tersebut. Saat ini, pihak keamanan sedang melakukan penyelidikan terkait dengan teror tersebut.

Wakapolres Buleleng, Kompol MichaelĀ  Rizakota sempat menyayangkan beredarnya selebaran tersebut, karena bisa memicu keresahan di masyarakat. Sejauh ini, kata Michael pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif. Sampai saat ini, polisi baru memeriksa saksi kunci Ida Bagus Ketut Wismaartha, staf di Kantor Camat Buleleng.

- Advertisement -

ā€œJangan resah. Silahkan lakukan kegiatan seperti biasa. Kita sudah back up tempat-tempat peberlanjaan, dan pusat wisata. BaikĀ  itu personil yang terlihat maupun tidak terlihat. Jadi tenang aja,ā€ tegas Michael.

Sementara saksi Ida Bagus Wismaartha menceritakan, pagi harinya dirinya hendak bersiap untuk mengantar Camat Buleleng. Di sela-sela itu, Dia melihat seseorang diluar pagar kantor camat mengendarai sepeda motor Supra X 125D dengan tanda nopol AG. Pengemudinya berperawakan tinggi, menggunakan jaket parasut hitam, celana jeans biru tua dan helm warna ungu.

ā€œDia terlihat kebingungan, dan saya datangi. Saya tanya, Dia mengaku mencari Kantor Wilayah Kecamatan Buleleng.Ā  Saya balik tanya apakah yang dimaksud Kantor Camat Buleleng, dan Dia mengiyakan,ā€ tutur Wismaarha.

Wismaartha langsung mengarahkan Pria tersebut ke dalam kantor Camat Buleleng, namun pria misterius ini menolak dan justru memberikan amplop warna putih dengan posisi lipatan lem di bagian atas. Amplop tersebut dibungkus tas plastik berwarna hitam.

- Advertisement -

ā€œSaya tarik amplopnya dan saya balik mau lihat pengirimnya siapa. Biasanya kan ada stempelnya. Baru saya balik dia langsung kabur ke selatan. Saya lihat plat motornya AG di bagian depan, bukan DK,ā€ ujar pria asal Desa Banjar itu.

Wismartha kemudian menyerahkannya pada staf tata usaha yang bernama Kiki Yudiartama sekitar pukul 08.40 pagi. Surat kemudian hendak dimasukkan dalam agenda dan lembar disposisi pada pukul 08.44 pagi. Namun saat dibuka surat itu bernada teror dan langsung diserahkan kepada camat.

Camat Buleleng Dewa Made Ardika kemudian mengadukannya pada Wakapolsek Kota Singaraja AKP Gusti Putu Arnatha dan Danramil Buleleng Kapten inf. I Gede Oka disela-sela rapat koordinasi Forkomdeslu di Desa Kalibukbuk, sejam setelahnya.

Usai itu, Polisi langsung menggelar razia dan pengamanan secara terbuka di sjeumlah obyek vital. Pihak keamanan juga sempat melkaukan sweeping ke sejumlah kos-kosan di kawasan perumahan Jalak Putih. Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan pengamanan wilayah. |

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts