PASS Genjot Pertanian dan Normalisasi Lingkungan Danau Buyan

Singaraja, koranbuleleng.com | Pasangan calon nomor urut 2, PASS (Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra ) menggelar kampanye di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Jumat 13 Januari 2017.

Calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana datang ke lokasi kampanye dengan mengendarai motor Harley Davidson bersama sejumlah pecinta motor gede (moge) Singaraja. Di lokasi kampanye, PASS langsung disambut oleh warga juga sejumlah komunitas dengan penuh keakraban.

- Advertisement -

Belum sempat duduk, Calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana langsung lakukan jam session dengan Lolot Band. Beberapa pendukungnya pun ikut menyanyikan salah satu lagu hits Lolot, Arta Utama.

Dalam kampanye PASS, Calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng menekankan bahwa jika terpilih nanti dirinya bersama Nyoman Sutjidra akan menaikkan anggaran pertanian 10 kali lipat dari anggaran saat ini di APBD Kabupaten Buleleng. Maka itu, pola anggaran khusus untuk pertanian akan dibuat secara efektif untuk menunjang pembangunan pertanian.

“Saya akan mengatur pola anggaran dengan baik untuk pembangunan pertanian. Saya akan mendrive langsung. Jadi tidak akan ada main-main ini,” ujar Agus Suradnyana.

PASS akan fokus pada pembangunan pertanian mulai dari hulu ke hilir sesuai dengan karakter pertanian di masing-masing desa. PASS sudah memikirkan teknologi pertanian untuk membantu upaya petani mensejahterakan diri.

- Advertisement -

Menurut calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dirinya kaan berusah auntuk mengembangkan pola pertanian hidroponik yang sudah dilakukan oleh beberapa petani di Desa Pancasari.

“Pertanian itu harus didukung oleh teknologi juga, tidak boleh tidak. Misalnya di Desa Pancasari ada petani yang sukses bertani hidroponik. Saya tanya, kalau cabe bisa nggak dibuat pola hidroponik? Dia bilang bisa. Dan ini peluang buat petani kita untuk maju. Maka itu petani harus didorong dengan teknologi supaya lebih modern. Pemerintah akan mendrive ini nanti,” ujar Agus Suradnyana.

Menurutnya, petani identik dengan potret pertanian miskin, minim pengetahuan dan termarjinalkan, serta tidak pernah diedukasi. Nantinya, Agus memastikan bahwa potret atau kondisi pertanian seperti itu akan dihapus mulai tahun 2017.

Dalam kampanye di Desa Pancasari, Agus Suradnyana juga sempat menyinggung perihal kerusakan alam Danau Buyan di Desa Pancasari, namun dari sisi penanganan ada kewajiban dan kewenangan teknis berbeda antara Pemerintah Pusat, Propinsi Bali dan Pemkab Buleleng.

Penanganan kerusakan danau ini menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Namun begitu, PASS bersyukur sebuah alat berat sudah disediakan untuk menormalisasi danau buyan. Perhatian pemerintah pusat maupun propinsi juga tiada lepas dari even tahunan yang dogelar yakni twin Lake Festival di danau Buyan dan Tamblingan.

“Ya kita bersyukur, karena Twin Lake festival danau ini menajdi perhatian pemerintah pusat.Danau ini akan dinormalisasi. Dulu mana ada yang mau lihat Danau Buyan karena kerusakanalamnya, sekarang kita perbaiki kerusakannya. Itu sudah disediakan alat berat, mudah-mudahan berfungsi dengan baik,” ujar politisi asal Desa Banyuatis.

Begitu juga persoalan banjir yang kerap terjadi di Desa Pancasari, bahwasnaya beberapa titik di pancasari yang seringterendam banjir adalah cekungan sehingga sangat sulit untuk membuang air bah ke daerah lain. Bahkan, beberapa sodetan juga sudah dibuat di beberapa titik.

“Namun ini karena cekungan, harus menggunakan sistem pompa untuk membuang airnya. Nanti kita diskusi lebih dalam lagi, dan ini sudah saya pikirkan,” jelas Agus Suradnyana.

Selain di Desa Pancasari, PASS juga menggelar kampanye di Desa Tamblang Kecamatan Kubutambahan dan di Desa Sawan Kecamatan Sawan. Di Desa Tamblang, kampanye dipusatkan di balai serba guna desa setempat dan dihadiri warga dari delapan desa se-Kecamatan Kubutambahan yakni Desa Tambakan, Desa tajun, Desa Mengening, Desa Tamblang, Desa Pakisan, Desa Bontihing, Desa Depeha, Desa Tunjung.

Sementara di Desa Sawan dihadiri oleh warga dari Desa Lemukih, Desa Sekumpul, Desa Galungan, Desa Bebetin, Desa Sawan, Desa Menyali dan Desa Jagaraga. |tim|

 

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts