Warga di Banyuning Utara Masih Mengungsi

Singaraja, koranbuleleng.com| Paska meluapnya air sungai yang ada di Lingkungan Banyuning Utara Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng dan menghancurkan belasan rumah warga, sebanyak Sembilan Kepala Keluarga (KK) masih mengungsi di rumah para tetangga terdekat.

Dari pantauan di lokasi bencana, puluhan warga masih terlihat trauma paska kejadian meluapnya sungai Tangis di Lingkungan Banyuning Utara. Tidak banyak aktivitas yang dilakukan oleh warga. Mereka hanya duduk sembari menyiapkan makanan di pengungsian.

- Advertisement -

Sementara nampak juga beberapa warga yang terlihat melakukan pembersihan di sekitar lokasi bencana. Beberapa warga dengan dibantu aparat dari TNI dan Polres Buleleng, juga terlihat melakukan perbaikan terhadap pinggiran sungai disebelah jembatan yang sebelumnya tergerus lantaran dihantam air sungai yang sangat deras.

Made Widastra, salah seorang korban yang sumahnya hanyut tersapu bandang menuturkan. Bahwa Ia telah berada di camp pengungsian sejak sabtu pagi. Dirinya mengaku tidak tahu sampai kapan akan berada di pengungsian, karena memang tidak memiliki tempat tinggal lain.

“Sudah dari kemarin (sabtu, red) saya ngungsi pak. Mau tinggal dimana lagi, saya ga punya tempat tinggal lain. Sementara ini kanggoin dah dulu disini, kalau ditanya sampai kapan, ya sampai saya punya tempat tinggal pak,” Ujarnya.

Sementara itu Lurah Banyuning Nyoman Sutata menjelaskan, total rumah yang mengalami kerusakan pasca meluapnya air sungai itu berjumlah 14 rumah. Dimana empat diantaranya hanyut tanpa sisa. Sebanyak 14 Kepala Keluarga yang menjadi korban ini memang mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemerintah Provinsi Bali dengan meminjam lahan milik Desa Adat Banyuning. Sebelumnya, pada lima tahun lalu, mereka tinggal dipinggir pantai dan rumah tinggal mereka tergerus abrasi.

- Advertisement -

Menurut Lurah Banyuning Nyoman Sutata, mereka yang menjadi korban ada yang mengungsi di rumah saudara, dan beberapa ada yang di posko. Untk di pengungsian hanya disiapkan satu dapur umum. Parat kelurahan bersama dengan Desa Adat mengaku masih memikirkan nasih para pengungsi ini.

“sebenarnya kalau untuk tempat tinggal korban ini sudah kami pikirkan. Cuma karena anggarannya tidak ada, ya mau gimana lagi. Mudah mudahan Pak Bupati bisa segera memberikan solusi,” Harapnya.|NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts