Perbekel Belajar Pemasaran Hasil Tani ke Tangerang

Tangerang, koranbuleleng.com | Pemerintah Kabupaten Buleleng mengajak sejumlah angota Forum Komunikasi Perbekel dan Lurah (Forkomdeslu) Kabupaten Buleleng untuk melakukan studi banding ke PT Sewu Segar Nusantara, di Tangerang, Banten.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi dan pemasaran buah-buahan berskala nasional. Kunjungan ke PT Sewu Segar Nusantara dilaksanakan, Kamis 12 April 2108.

- Advertisement -

Studi banding ini didampingi langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna serta sejumlah kepala OPD terkait seperti Kadis Pertanian, Kadis Koperasi dan UKM Nyoman Swatantra serta sejumlah camat.

PT Sewu Segar Nusantara selama ini dikenal sebagai distributor dan pemasaran buah lokal cukup besar di Indonesia dan bekerjasama dengan sejumlah petani lokal dari beberapa daerah seperti Jawa tengah.

Beberapa jenis buah-buahan yang didistribusikan dan dipasarkan seperti Pisang Cavendish, Nanas Honi, Guava Crystal, Pepaya, dan Buah Naga.   Sementara Honey Melon, Golden Melon, Rock Melon, dan Jeruk Baby, ketiga jenis buah-buhan ini hasil kerjasama dengan para petani di Jawa Tengah.

Bukan sekedar bekerjasama dalam bidang distribusi dan pemasaran, PT Sewu Segar Nusantara juga memberikan edukasi kepada para petani melakukan pengendalian mutu secara ketat sehingga bisa dipercaya oleh pasar.  Sedikitnya, ada 3000 pengecer buah yang yang bekerjasama dengan PT Sewu Segar Nusantara.

- Advertisement -

Melihat kesuksesan dari PT Sewu Segar Nusantara ini, Pemkab Buleleng ingin melakukan kerjasama dibidang pemasaran. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Nyoman Genep mengungkapkan, pertanian di Buleleng memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan kabupaten lain di Bali maupun di luar Bali. Studi banding ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dari Perbekel dan Lurah tentang proses pada tahap pask a panen.

“Kita disini melihat potensi-potensi yang bisa dikembangkan di Buleleng yang sejalan dengan potensi kita di Buleleng,” jelasnya.

Dinas Pertanian akan melakukan pemetaan dan mengkaji potensi di setiap desa, mulai dari luasan lahan, jumlah petani serta potensi yang digarap para petani di masing-masing wilayah di Buleleng.

“Kita akan petakan berapa luasannya, berapa petaninya, ini yang nanti akan kita kerjasamakan bersama PT. Sewu Segar Nusantara,” pungkasnya.

“Dari pemetaan itu, konsep “One Vilage One Product” akan bisa diwujudkan di Buleleng,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Nyoman Swatantra mengatakan, untuk mengembangkan potensi pertanian Buleleng hingga paska panen maka perlu kerjasama lintas instansi.

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng siap untuk melakukan kerjabersama dengan Dinas Pertanian. Salah satu harus dibentuk Koperasi Tani untuk mempermudah petani memasarkan hasil pertaniannya.

“Koperasi Tani ini akan menjembatani petani dengan PT Sewu Segar Nusantara untuk memasarkan hasil pertaniannya,” jelasnya.

Sementara Ketua Forkomdeslu Kabupaten Buleleng I Ketut Suka mengatakan, sangat mengapresiasi niat Pemkab Buleleng dalam memajukan pertanian. Potensi pertanian di Buleleng sangat besar namun belum digarap secara maksimal sehingga pertanian di Buleleng sangat lambat perkembangannya.

Selanjutnya, ia mengatakan Forkomdeslu sangat mendukung program dari Pemkab Buleleng.

“Kami semua kompak untuk memaksimalkan daya dukung yang diberikan Pemkab Buleleng, agar gairah pertanian di Buleleng semakin meningkat,” ujarnya.

Wakil Bupati Buleleng  I Nyoman Sutjidra mengatakan kerjasama dengan PT. Sewu Segar Nusantara ini sangat cocok dilakukan agar pemasaran hasil pertanian di Kabupaten Buleleng memiliki pasar dan tujuan yang jelas.

“Dengan kerjasama ini nanti akan ada nilai lebih dari hasil pertanian dan buah-buahan di Kabupaten Buleleng,” ucapnya. Wabup Sutjidra berharap, kerjasama ini bisa berjalan dengan baik agar kesejahteraan petani bisa  ditingkatkan.

Seperti diketahui, Pemkab Buleleng tahun 2018 akan fokus pada pengembangan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Outputnya, Buleleng bisa menjadi barometer untuk agro tourism.

Ada agenda jangka panjang yang disesuaikan dengan pembangunan pad abiding lainnya. Yakni, ketika shortcut dan bandara bisa dibangun di Buleleng serta dari sisi aksesibilitas sudah terpenuhi, maka kombinasi antara pariwisata, investasi dan pertanian bisa dilkaukan dengan lebih mudah.

Pada tahun 2017, anggaran untuk pertanian hingga sebesar Rp.13.596.306.296. Anggaran sebesar ini diperuntukkan untuk program-program yang menyentuh petani secara langsung.

Program tersebut antara lain program peningkatan produksi pertanian dan perkebunan, program peningkatan penerapan teknologi dan  pertanian dan perkebunan, program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian perkebunan, program peningkatan produksi hasil peternakan, program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, program peningkatan kesejahteraan petani, dan program pemberdayaan penyuluh pertanian dan perkebunan lapangan.

Untuk tahun 2018, anggaran pertanian meningkat menjadi Rp. 22.073.085.735. Program kerja pun disusun Dinas Pertanian berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Ada program unggulan yang disusun oleh Dinas Pertanian pada tahun 2018 ini. Dimulai dari Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna yaitu pemuliaan padi lokal Sudaji dan Beras Merah Munduk yang bekerjasama dengan BATAN, pengembangan varietas padi unggul varietas Sidenuk, Mustaban, Cierang, IR 64, dan Cigeulis yang memiliki produksi tinggi, umur pendek, serta rasa nasi pulen yang juga bekerjasama dengan BATAN, pengembangan benih pisang kultur lokal jaringan bebas penyakit seperti pisang udak, ketip, Gedang Saba, dan kayu. |NP/R|

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts