Warga Adat Lestarikan Anggrek Vanda Yang Langka

Singaraja, koranbuleleng.com | Bunga ini kesannya cantik, corak warna atraktif dan harum mewangi, itu anggrek vanda. Atau dalam istilah latin disebut Vanda tricolorLindl. var. Pallida. Genus Vanda ini mempunyai sekitar 50 spesies, hidup diketinggian antara 700 – 1600 diatas permukaan laut (dpl).

Di Indonesia, habitanya ada di Pulau Jawa dan Bali, salah satunya di tengah hutan lindung amerta Jati, kawasan TWA Danau Buyan Tamblingan. Hutan dikawasan in sangat disakralkan dan dijaga habitatnya oleh warga dari catur Desa (Desa Munduk, Gobleg, Umejero dan Desa Gesing). Bagi warga lokal, anggrek ini dinamai tricolouler Amerta Jati.

- Advertisement -

Anggrek ini kini ternyata semakin langka ditemukan. Anggrek dengan ukuran bunga besar dari bunga anggrek lainnya ini biasa hidup disela-sela pohon dengan tingkat pencahaayaan yang tinggi. Langka, karena di tahun 2000-an, batang anggrek ini sering dipotong dari alam untuk dijual.

Kini ditengah kondisi langka anggek ini, warga dari Catur Desa berupaya mengembalikan dan melestarikannya dengan cara melakukan penanaman kembali di habitat aslinya. Ada sekitar 50 batang anggrek vanda ditanam kembali oleh warga adat. Warga adat bekerjasama dengan Komunitas Virtual Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama Virtual).

Dari sejumlah referensi, Hutan Amerta Jati sebagai salah satu habitat anggrek vanda. Karena itulah, warga adat menanam kembali anggrek ini di tanahnya yang asli.

Bendesa adat Munduk, Jro Putu Ardana mengatakan hutan Amerta Jati tetap akan dijaga sebagai wilayah perlindungan habitat flora dan fauna (biodiversity). Menjadi wilayah perlindungan habitat asli flora dan fauna setempat akan berdampak pada normalnya putaran nutrisi, formasi tanah serta fungsi provisiter volume dan kualitas air juga akan terlindungi.

- Advertisement -

”Peran Vanda tricolour var.pallida ini di alam bebas akan menarik berbagais erangga untuk datang. Serangga ini sangat berperan penting dialam sebagai penyerbuk alami, dan menguntungkan habitat lain termasuk perkebunan dan pertanian di sekitarnya,“ ujar Jro Ardana, beberapa hari lalu usai penanaman.

Apa yang dilakukan warga adat Catur Desa, kata Jro Ardana merupakan optimisme warga untuk terus menjaga kelestarian hutan dan isinya. Ini menjadi cara yang terus dilakukan secara berkelanjutan.

“Setelah upaya ini kami akan tetap komitmen menjaga kelestarian habtat flora dan fauna dihutan yang memang kami sakralkan. Harapannya, komitmen yang sama juga dilakukan pemerintah lewat instanasi yang membidangi, sehingga ancaman populasi flora atau fauna di hutan ini akan dapat dicegah,” tegasnya.|NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts