Pasraja Digelar Untuk Promosi Wisata

Singaraja, koranbuleleng.com | Pagelaran Seni dan Budaya Rakyat Banjar atau PASRAJA ke-4 digelar kembali di Pantai Lovina, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Lokasi pantai ini sebenarnya sangat melegenda, karena pantai inilah yang paling awal sebagai pionir pariwisata di Buleleng dan dikenalkan sebagai Pantai Lovina yang termahsyur oleh Anak Agung Panji Tisna, Raja Buleleng yang terakhir.

Pasraja tahun 2019 yang dibuka secara resmi oleh BUpati BUleleng, Putu Agus Suradnyana diklaim bukan sekedar untuk hiburan bagi masyarakat, namun Pasraja dikonsep menjadi media promosi pariwisata untuk wilayah di Kecamatan Banjar. Tahun ini, Pasraja mengambil tema “Manik Segara”, atau menggali potensi dunia bahari Buleleng.

- Advertisement -

Camat Banjar, Ketut Darmawan mengatakan sasaran untuk media promosi diperkuat dengan pameran dari hasil kerajinan di sejumlah desa-desa di Kecamatan Banjar. Pameran ini dibagi dalam tiga zona, yakni Zona Banjar Atas, Zona Banjara Tengah dan Zona Banjar Bawah.

 “Semua zona in isebenarnya berdasarkan potensi dan kekhasan masing-masing desa,” ucap Darmawan dalamnya sambutan saat Pembukaan Pasraja, Selasa 2 September 2019.

Sejumlah lomba juga digelar. Selain pagelaran seni dan pameran, juga digelar agenda lain seperti lomba pidarta bahasa Bali, lomba nyurat lontar, lomba mesatua Bali, melukis sunset Pantai Lovina, permainan anak-anak TK/PAUD, lomba busana adat, lomba merangkai Janur, lomba mancing, jalan santai dan pencanangan germas serta Banjar Sehat 2019.

Sebelum dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Pasraja juga menggelar pelepasan tukik ke habitat laut. Pelepasan dilakukan oleh Bupati Buleleng dan pejabat lain serta wisatawan dan masyarakat umum.

- Advertisement -

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengajak masyarakat untuk mengenang kejayaan seni dan budaya Buleleng yang adiluhung yang telah diakui oleh masyarakat dunia. Salah satunya keberadaan Gong Kebyar, yang kini sudah eksis di seluruh dunia.

Kedepan, kata Bupati, pagelaran sejumlah festival ini diyakini memicu festival-festival lain di pedesaan untuk mengangkat khasanan seni dan budaya sebagai upaya pelestarian seni adat dan budaya.

“Sekarang, di saat hari raya Galungan dan Kuningan, masyarakat di Pedesaan sudah mulai menggelar even seni dan budaya,ini bagus sekali,” kata Agus Suradnyana.

Tentang Usaha Kecil Menengah, masih kata Bupati, potensinya juga sangat tinggi di kecamatan Banjar. Cuma kelemahan selama ini, aksesbilitas belum maksimal sehingga pola marketing untuk hasil kerajinan dan UKM masyarakat desa belum bisa dijual dengan baik. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts