Bali Target Sebagai Provinsi Pertama Bebas COVID 19 di Indonesia

Singaraja, koranbuleleng.com| Tingkat kesembuhan COVID 19 d Pulau Bali cukup tinggi, 65 persen. Dari kondisi itu, Pemprov Bali menargetkan sebagai wilayah yang paling awal terbebas dari dari wabah COVID 19.  Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan hal itu saat kunjungan kerja ke Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Minggu, 10 Mei 2020.

Kunjungan orang nomor 1 di Bali ini ke Desa Bondalem, mengingat saat ini, Desa Bondalem sudah menjadi salah satu daerah yang melaksanakan karantina wilayah, akibat terjadinya penyebaran COVID 19 secara transmisi lokal.

- Advertisement -

Menurutnya, sudah ada tiga wilayah di Bali yang sedang berstatus karantina wilayah, karena terjadinya kasus transmisi lokal penularan COVID 19. Yakni Desa Abuan, Kabupaten Bangli, kemudian Kelurahan Padangkerta Kabupaten Karangasem, dan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Sementara untuk sebaran kasus pasien terkonfirmasi positif COVID 19, tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.

Sesuai dengan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Provinsi Bali kata Koster, jumlah kumulatif kasus positif COVID 19 di Bali berjumlah 306 kasus. Mereka terdiri dari 8 orang WNA, 160 orang WNI dengan riwayat perjalanan luar negeri, 21 orang dengan riwayat perjalanan luar daerah, dan 117 kasus transmisi lokal. Sementara untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh berjumlah 197 pasien.

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menyebut jika dengan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh, Provinsi Bali menjadi Provinsi dengan angka kesembuhan tertinggi di Indonesia yakni mencapai angka 65 persen. Dari angka itu, Koster menyebut jika Pemerintah Pusat berharap jika Bali menjadi Provinsi Pertama di Indonesia yang terbebas dari COVID 19. Ia pun sudah menjalankan sejumlah upaya untuk mewujudkan Bali segera terbebas dari kasus COVId 19.

“Kita lakukan pencegahan semua wilayah zona hijau untuk kita kendalikan penuh, kemudian mengawasi secara ketat wilayah yang berada pada zona kuning dan merah. jika ada yang melanggar dari protokol penanganan, akan diberi tindakan tegas,” Ujarnya.

- Advertisement -

Sementara khusus untuk di Kabupaten Buleleng, penyebaran COVID 19 dengan transmisi local yang terjadi di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula menjadi perhatian khusus. Terlebih lagi, Buleleng menjadi daerah dengan ppasien tertinggi ke-tiga, karena terjadinya transmisi lokal.

Khusus untuk warga Desa Bondalem yang terpapar COVID 19, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut jika jumlahnya mencapai 31 orang, baik yang dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan, yang dirujuk ke Denpasar, termasuk yang menjalani perawatan di luar Buleleng.

Dari hal itu, Koster meminta agar kasus penyebaran COVID 19 di Buleleng, khususnya di Desa Bondalem bisa dikendalikan hingga akhir Bulan Mei 2020. Ia optimis hal itu bisa diwujudkan dengan melihat rata-rata kesembuhan pasien di Buleleng.

“Hanya dengan disiplin kita bisa mengatasi persoalan ini dengan cepat. Kita beharap sesuai dengan keinginan Pusat agar Bali menjadi yang pertama terbebas dari COVID 19. Sabar dulu sekarang, karena kondisi sekarang ini jangan ada yang nakal, sabar dirumah supaya cepet selesai. Kalau selesai kita akan pulih kembali ekonominya.,” tegasnya.

Sementara itu Perbekel Desa Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana mengatakan jika kebutuhan logistic di Desa Bondalem pada minggu pertama karantina wilayah sudah terpenuhi. Saat ini pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan pengemasan terhadap bantuan yang diberikan Pempov Bali dan CSR. Dimana jumlah bantuan yang diserahkan yakni berjumlah 1.900 paket sembako.

“Kami dibantu relawan satgas dan Covid-19. Jumlahnya semua 600-an orang. Semua muda-muda. kami hanya butuh vitamin saja, agar para relawan tetap fit dalam bertugas,” ujarnya singkat.

Rapid Test Massal

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng memutuskan untuk melaksanakan pemeriksaan dengan rapid test untuk warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula yang sebelumnya menjalani pemeriksaan swab. Masyarakat yang akan menjalani pemeriksaan dengan rapid test diperkirakan berjumlah 101 orang, sesuai dengan jumlah orang yang dilakukan pemeriksaan swab sebelumnya.

Bupati Buleleng sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, langkah pemeriksaan dengan rapid test ini dilakukan untuk mengetahui lebih awal, apakah ada kecenderungan orang-orang tersebut terpapar atau tidak.

Menurutnya, sampai dengan saat ini, hasil pemeriksaan swab terhadap 101 warga Desa Bondalem yang dilaksanakan Jumat, 8 Mei 2020 belum keluar. Dari hasil koordinasi yang dilakukan, hal itu terjadi karena mesin swab yang ada di Provinsi sedang mengalami permasalahan teknis.

“Karena yang 101 sampai dengan kini belum keluar, saya khawatir jika ini hasilnya lama akan menimbulkan masalah lain,” tegasnya.

Disisi lain, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng melakukan penambahan kapasitas tempat tidur di ruang isolasi di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas.  

Hingga saat ini di RSP Giri Emas sudah menambah dua ruang penanganan. Satu ruang dapat menampung hingga empat pasien, sehingga penambahan kapasitas menjadi delapan tempat tidur yang siap untuk perawatan. Nantinya RSP Giri Emas bisa merawat 24 pasien terkonfirmasi positif COVID 19.

Menurut Agus Suradnyana, perawatan pasien terkonfirmasi positif menjadi salah satu bentuk perhatian Pemkab Buleleng. Sehingga, Pemkab Buleleng berupaya agar warga dari Buleleng untuk tetap bisa menjalani perawatan di Buleleng. Hal ini lebih kepada memperhatikan kondisi psikis dari pasien.

“Kami upayakan agar seluruh penanganan pasien asal Buleleng terkait kasus COVID 19 agar dapat ditangani di Buleleng. Kami tidak ingin menambah beban keluarga pasien, justru kami akan membantu meringankan beban mereka,” ujarnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts