Tukar Sampah dengan Sembako, DLH Beri Pendampingan dan Edukasi

Warga di Desa Selat menukarkan sampah plastik dan sampah daur ulang dengan paket sembako. Sementara DLH Kabupaten Buleleng siap beri pendampingan dan edukasi pengelolaan sampah. |FOTO : OKTA HADI-KORANBULELENG.COM|

Singaraja, koranbuleleng.com| Program tukar sampah dengan sembako di Dusun Gambuh, Desa Selat yang difasilitasi komunitas Kita Peduli sampah (KPS) masih terus berlangsung hingga kini. Program ini untuk menanggulangi sampah di pedesaan dan sekaligus menanggulangi dampak ekonomi dan kemiskinan dari COVID 19. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng siap mendukung akis ini untuk kebaikan lingkungan.

- Advertisement -

Sebanyak 58 warga masyarakat terlihat berramai-ramai menukarkan sampah plastiknya dengan sembako  kepada komunitas Kita Peduli Sampah (KPS), Selasa 16 juni 2020.

Warga yang datang membawa paling sedikit satu karung sampah  yang berisi  plastik, botol, kardus, kertas dan sampah lainnya yang bisa didaur ulang. Sampah yang bisa didaur ulang ditukarkan dengan paket sembako berisi beras seberat 5 kilogram, telur, minyak, mie instan dan bahan sembako lainnya.

Ketua Komunitas Kita Peduli Sampah, Ketut Budi Rimawan mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan bentuk solidaritas untuk membantu pemerintah daerah dalam menangani sampah plastik di wilayah Buleleng dan di wilayah desa Selat pada khususnya. Aksi sosial dari KPS sudah berlangsung beberapa kali. Dimana warga yang membawa sampah akan ditukar dengan paket sembako.

Selain bisa menangani masalah sampah yang ada, kegiatan ini juga merupakan kepedulian terhadap warga miskin  yang terdampak akibat adanya COVID 19.

- Advertisement -

“Kami salah satu warga desa Gambuh mengajak rekan-rekan disini untuk bisa membantu pemerintah dalam menangani masalah sampah, kami juga disini membantu warga dengan memberikan paket sembako,” ujar Rimawan

Lebih lanjut Rimawan menambahkan jika kedepan pihaknya akan berencana untuk mengolah sampah yang tertampung di Bank sampah di desa selat.  Pihaknya akan memilah sampah agar nantinya bisa dijadikan barang yang berguna.

“Sekarang baru proses awal, kedepannya arahnya mungkin seperti itu, kita akan rencanakan untuk mengolah sendiri dengan cara memilah sampah yang mana bisa dijadikan kerajinan dan yang mana bisa dijadikan pupuk” imbuh Rimawan

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi menyampaikan jika apa yang dilakukan masyarakat desa Selat merupakan bentuk nyata dalam mengurangi sampah.

Pribadi berpesan agar masyarakat  terus mengumpulkan sampah plastik dan kedepan akan diberi pendampingan oleh BSI (Bank Sampah Induk) tentang tata cara memilih danmeilah sampah. Jika sampah memiliki  nilai ekonomi akan diambil bank sampah induk, sedangkan sampah yang tidak ada nilai ekonomi pihaknya akan menyediakan tempat sampah  yang akan diletakkan di desa Selat. Kemudian setelah terkumpul sampah  akan diproses lebih lanjut.

“Sampah akan dipilah, mana sampah memiliki nilai ekonomi dan tidak ada nilai ekonomi.  Kalau sampah tidak memiliki nilai ekonomi kami dari Dinas Lingkungan Hidup akan menyediakan tempat disini berupa box, nantinya  akan dibawa  ke TPA Bengkala untuk dikembalikan ke alam dengan proses Sanitary Landfil,”  ujar Ariadi. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts