Personil Damkar Asah Kecakapan, Tehnik dan Strategi

Personil Damkar Buleleng gelar simulasi |FOTO : Rika Mahardika|

Singaraja, koranbuleleng.com|Ratusan Personil baik regu pemadam dan juga Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng pada tiga pos wajib mengikuti pelatihan kecakapan, teknik dan strategi memadamkan api. Kegiatan peningkatan kualitas personil ini secara rutin satu kali dalam satu minggu.  

- Advertisement -

Kepala Dinas Damkar Buleleng I Made Subur ditemui di ruang kerjanya menjelaskan penguatan, kepada personil merupakan upaya peningkatan kapasitas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pemadam kebakaran. Selain berlatih memadamkan berbagai jenis kebakaran, seluruh personel juga menjalani latihan fisik.

Peningkatan kapasitas itu diikuti seluruh elemen regu pemadam kebakaran, termasuk sopir armada yang bertugas mengemudikan dan juga mengoperasikan dan mengontrol air dari dalam mobil. Hal ini konsisten dilaksanakan dalam setiap minggunya.  

Sebab, pola penanganan kebakaran saat ini dirancang berbeda, dengan dibangunnya Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) yang bertugas mengelola laporan.

Skemanya adalah, data dan laporan yang diterima Pusdalop akan diteruskan ke Tim Reaksi Cepat (TRC) yang juga baru dibentuk baru-baru ini pada Dinas Damkar. TRC lah yang paling awal meluncur ke lokasi kejadian, untuk melakukan identifikasi, mengisolasi tempat sebelum regu pemadam tiba di lokasi kejadian.

- Advertisement -

TRC juga bertugas menyelamatkan orang dan barang yang terperangkap di lokasi kebakaran sepanjang masih bisa dievakuasi. Setelah itu, barulah Regu Pemadam yang bertugas untuk melakukan pemadaman api.

“Ini kami latih terus agar ada keterpaduan dalam menjalankan tugas. Sehingga harapannya seperti Permendagri 114 tentang Kejadian kebakaran, minimal 15 menit sudah dapat ditangani oleh regu pemadam dan sampai di tempat kejadian,” kata Subur, Jumat 13 Nopember 2020.

Dengan adanya skema yang telah tersusun, maka seluruh personil wajib untuk mengetahui step by step yang harus dilakukan. Keseluruhan skema itu pun kemudian dimantapkan setiap kali dilaksanakan kegiatan pelatihan dan simulasi.

Dalam simulasi penanganan kebakaran, seluruh petugas juga harus melakukan teknik dan strategi yang benar dalam memadamkan api sesuai jenis kebakarannya. Mengingat, tidak semua peristiwa kebakaran selesai dengan semprotan air. Bahkan jika buta teknis dan strategi, hal itu bisa membahayakan petugas.

“Kalau kebakaran karena korsleting listrik dan aliran listrik masih menyala, tidak boleh memadamkan api dengan air. Kalau ada gas juga dipadamkan dengan APAR serbuk, sehingga kebakarannya tidak menyebar. Jadi teknisnya harus tahu dan benar, sehingga penanganannya sesuai dengan protap,” tegas Subur. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts