Warga Banyuasri Usul Sebagian Terminal Banyuasri Bisa Dikelola Untuk Parkir

Pertemuan Prajuru Desa Adat Banyuasri dan Komisi III DPRD Buleleng |FOTO : Yoga Sariada|

Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah Prajuru Desa Adat Banyuasri bersama warga akhirnya diterima oleh Komisi III DPRD Buleleng untuk menyampaikan tuntutan keadilan dan kesejahteraan mereka dibalik revitalisasi Pasar Banyuasri nan megah, Senin 12 April 2021. Mereka diterima langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Luh Marleni bersama anggota lain I Nyoman Gede Wandira Adi, Wayan Masdana dan lainnya.

- Advertisement -

Dalam pertemuan terungkap, warga Desa Adat Banyuasri menginginkan agar diberikan lahan untuk mengelola parkir di sekitar Pasar Banyuasri, selain menerima warga sebagai pekerja di Pasar Banuasri seperti petugas kebersihan ataupun yang lain.  Untuk parkir, solusi yang diusulkan oleh warga desa Banyuasri adalah agar dizinkan mengelola terminal Banyuasri di lambung barat utara untuk dimanfaatkan sebagai lahan parkir dan dikelola oleh masyarakat Banyuasri. Mereka juga siap dengan skema dan tidak ingin melanggar regulasi.

Karena selama ini, beberapa warga adat Banyuasri yang dilibatkan untuk mengelola lahan parkir di Pasar Banyuasri sejak 13 tahun silam, tanpa henti menyetorkan retribusi tersebut ke pemerintah. Warga hanya mendapatkan upah pungut saja dari setoran retribusi tersebut.

“Kami hanya ingin, diterima warga kami, terutama untuk kelola Parkir. Ini urgen sekali karena sebelumnya selama 13 tahun warga kami mengabdi membantu pemerintah melalui Dinas Perhubungan untuk pengelolaan parkir,” kata Klian Adat Banyuasri, Nyoman Mangku Widiasa.

Mangku menegaskan jangan sampai menyisihkan warga Desa Adat Banyuasri dan hanya perlu dengan warga ketika diperlukan saja.

- Advertisement -

Dia berharap DPRD Buleleng segera bisa memberikan solusi agar permasalahan ini tidak berkelanjutan. Warga Desa Adat Banyuasri selama ini sudah menjaga keamanan dan kedamaian agar dari permasalahan ini tidak menimbulkan konflik apapun.

“Kami berharap ini tidak menjadi potensi konflik. Perhatikanlah warga kami,” tambah Mangku.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Buleleng, I Nyoman Gede Wandira Adi menegaskan DPRD Buleleng berjanji akan memanggil pihak terkait dengan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pada intinya, kata Wandira, harus ada solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan ini tanpa melanggar regulasi.

“Bahkan nanti jika perlu, DPRD Buleleng harus membuat rekomendasi untuk Bupati Buleleng agar ada pijakan untuk memutuskan yang terbaik dalam permasalahan ini,” terang Wandira, politisi Partai Golkar Buleleng.

Sementara politisi PDI Perjuangan, Wayan Masdana berharap Pasar Banyuasri yang megah tetap memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi warga Buleleng. Untuk itu, ini akan diselesaikan dengan cara memanggil berbagai pihak yang berkepentingan seperti Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng dan Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng.

“Kami juga berharap setelah ada revitaslisasi pasar ini bagaimana pasar ini dapat berfungsi dan dapat bermanfaat dan dirasakan terutama masyarakat sekitar,” ujar Politis asal Desa Tamblang.

Ketua Komisi III DPRD Buleleng, Luh Marleni mengatakan akan segera menggelar rapat dengan Perumda Pasar dan Dinas Perhubungan. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts