71 Gepeng Dipulangkan ke Kampung Asal

71 orang gepeng yang terjaring razia dari Satpol PP Buleleng |FOTO : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 71 orang gelandangan dan pengemis (gepeng) dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Karangasem, Kamis 22 April 2021.  Sebelumnya para gepeng  ini  terjaring razia yang digelar oleh tim gabungan dari Satpol PP Buleleng, pada Rabu malam.

- Advertisement -

Puluhan gepeng difasilitasi langsung oleh Dinsos Buleleng, dan diserahkan melalui pihak Dinsos Karangasem untuk bisa diberikan pembinaan.

Kepala Dinsos Buleleng, Putu Kariaman Putra mengatakan, dari 71 orang gepeng diamankan terdiri dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga lanjut usia (lansia). Para gepeng ini diserahkan kepada Dinsos Karangasem untuk dibina melalui langkah-langkah kondusif dan produktif.

Pihaknya tak menampik jika  para gepeng yang terjaring razia ini, orangnya itu-itu saja.  Dengan upaya melakukan pendekatan dengan pihak dinsos Karangasem, diharapkan tidak lagi kembali ke wilayah Buleleng untuk menggepeng.

“Mereka ini beroperasi di tempat-tempat strategis dan juga tempat yang beresiko. Sehingga, ini jelas telah mengganggu ketertiban masyarakat umum,” ucapnya

- Advertisement -

Sementara itu,   Kepala Satpol PP Buleleng, Putu Artawan mengatakan, penertiban ini dilakukan bertahap sejak sore hingga malam hari yang menyisir wilayah kota Singaraja kemudian berlanjut ke wilayah Kecamatan Seririt.

Penertiban ini, lanjut  Artawan juga berdasarkan laporan masyarakat karena dianggap mengganggu para ketertiban umum. Mengingat, para gepeng beroperasi di tempat yang strategis seperti traffic light dan pasar.

“Para gepeng ini berpencar di beberapa titik. Kami melakukan pemetaan terlebih dahulu untuk mengetahui titik-titik berkumpul para gepeng ini” katanya

Sebelumnya, Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana juga telah meminta kepada Dinas Sosial agar melakukan koordinasi lebih intens kepada Dinsos Kabupaten Karangasem untuk masalah gepeng ini.  Koordinasi dengan Dinsos Karangasem diperlukan untuk skema penanganan gepeng ini karena seluruh gepeng tersebut berasal dari Kabupaten Karangasem.

Karena menurut Agus, dengan adanya gepeng ini, wajah kota menjadi terganggu. Kenyamanan dan ketertiban juga terganggu.

“Agar menimbulkan efek jera juga bagi para gepeng tersebut. Karena kalau dikembalikan saja tanpa ada skema nyata, tiga hari saja bisa kembali lagi. Karena para gepeng ini sudah semakin nekat. Berani memotong laju lalu lintas. Itu kan berbahaya sekali bagi keselamatan,” ujar Agus Suradnyana. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts