Tanpa Identitas dan Surat Rapid, 4 Remaja Asal Jatim Dipulangkan

Empat remaja yang akan dipulangkan ke daerah asal di Jawa Timur. |Foto : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng mengembalikkan 4 orang  remaja ke tempat asalnya di Jawa Timur. Pemulangan 4 orang remaja ini, karena  hanya dua orang membawa identitas diri sedangkan hasil keterangan hasil rapid test tidak ada yang membawa.

- Advertisement -

Keempat orang itu yakni Moch Suganda Pratama (19 tahun) asal Desa Bogen, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur. Kemudian, Reza Ferdian (17 tahun) asal Kelurahan Celep, Sidoarjo, Jawa Timur. Lalu, M Baem Messi Pradana (14 tahun) asal Desa Damarsi, Sidoarjo, Jawa Timur dan Zovia Azandra (13 tahun) asal Bloro Kidul, Kecamatan Budoran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebelumnya, keempat remaja yang mengaku sebagai Punk ini diamankan oleh anggota Polsek Kota Singaraja di jalan Dewi Sartika Singaraja, Minggu 25 April 2021.  

Kepala Dinsos Buleleng, Putu Kariaman Putra mengatakan, pihaknya hanya memfasilitasi untuk pemulangan keempat orang remaja tersebut ke daerah asalnya. Saat diperiksa, mereka mengaku datang ke Buleleng hanya untuk berlibur dan selanjutnya menuju Objek Wisata Pantai Pandawa di Desa Ungasan, Kabupaten Badung. Selama berangkat ke Bali, mereka juga tidak membawa bekal sama sekali.

Untuk mendapatkan uang, mereka mengamen di jalanan. Berangkat ke Bali mereka menumpangi kendaraan truk yang melintas menuju ke Bali. Kempat remaja dikembalikan ke tempatnya masing-masing karena mengkhawatirkan akan mengganggu ketertiban umum.

- Advertisement -

“Mereka mengamen untuk mendapatkan bekal berlibur. Mengamen itu jelas mengganggu kenyamanan masyarakat. Jadi agar tidak mengganggu, maka hari ini langsung kami kembalikan melalui pelabuhan Gilimanuk untuk pulang ke daerah asalnya,” ujar Kariaman Putra.

Salah seorang anak punk yang terjaring, Moch Suganda Pratama mengaku, jika mereka berangkat ke Bali pada Jumat 24 april 2021 sore dengan cara menumpang truk dan duduk di belakang. Dengan cara itu dirinya bersama teman-temannya berhasil mengelabui petugas, dan bisa menyeberang.

“Di Gilimanuk sampai malam, jadi kan tidak ada yang lihat. Kami mau ke Pantai Pandawa liburan. Kalau perlu bekal biasa ngamen, dapat uang pakai beli makan,” katanya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts