Di Bali, Jumlah Kasus COVID-19 Cenderung Menurun

Vaksinasi bagi lanssia di Buleleng |FOTO : arsip koranbuleleng.com|

Singaraja, koranbuleleng.com |  Pemprov Bali mengklaim kasus COVID-19 menunjukkan kecenderungan terjadi penurunan jumlah kasus baru, peningkatan jumlah pasien yang sembuh dan menurunnya angka kematian serta kasus aktif yang masih diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit.

- Advertisement -

Menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19 Pemprov Bali, di bulan Mei 2021, rata-rata munculnya kasus baru mencapai angka 2 digit (di bawah 100 orang per hari) yaitu: 83 kasus per hari, dengan kecenderungan semakin menurun; rata-rata jumlah pasien sembuh 99 orang per hari, dengan kecenderungan yang semakin meningkat; dan, rata-rata kematian 5 orang per hari dengan kecenderungan semakin menurun.

Data per 2 Juni 2021, angka kesembuhan mencapai 95,62%. Prosentase itu di atas rata-rata nasional sebesar 91,74% , sementara angka kematian mencapai 3,18% juga diatas rata-rata nasional 2,78%, dan jumlah kasus aktif 1,20% (di bawah rata-rata nasional 5,48%).

Jumlah kasus aktif mencapai 568 orang, terdiri dari yang dirawat di Rumah Sakit sebanyak 259 orang, diisolasi terpusat sebanyak 33 orang, dan isolasi mandiri sebanyak 276 orang.

Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan pencapaian yang baik ini berkat kerja keras dan usaha bersama seluruh lembaga dan komponen masyarakat. Pelaksanaan program vaksinasi massal berbasis Banjar telah berjalan sesuai target, sehingga jumlah penduduk yang divaksinasi sudah cukup tinggi. Jumlah penduduk yang sudah divaksinasi mencapai 1.325.407 orang (44,18%) untuk suntikan ke-1, dan suntikan ke-2 sebanyak 636.639 orang (21,22%).

- Advertisement -

Koster juga secara intensif melakukan lobi ke Pemerintah Pusat sehingga Menteri Kesehatan RI memberikan jumlah vaksin hingga mencapai 2.742.680 dosis hingga per tanggal 30 Mei 2021.  

Vaksin langsung sudah didistribusikan ke Kabupaten/Kota se-Bali, berturut-turut menurut besaran alokasi, yaitu: Kabupaten Badung 621.000 dosis, Kota Denpasar 612.376 dosis, Kabupaten Gianyar 316.500 dosis, Kabupaten Buleleng 261.440 dosis, Kabupaten Karangasem 207.500 dosis, Kabupaten Tabanan 189.100 dosis, Kabupaten Jembrana 138.120 dosis, Kabupaten Klungkung 127.700 dosis, Kabupaten Bangli 105.080 dosis, dan  Provinsi Bali 163.864 dosis. Kabupaten Badung,  Kota  Denpasar, dan Kabupaten Gianyar diberikan prioritas vaksin jumlah

terbesar karena merupakan pusat aktivitas masyarakat yang tinggi dan merupakan destinasi wisata.

Untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity), jumlah penduduk yang akan divaksinasi adalah sebanyak 3 juta orang atau 70% dari jumlah penduduk Bali, sebanyak 4,3 juta orang.

“Sehingga diperlukan 6 juta dosis vaksin. Jumlah vaksin yang sudah diterima baru mencapai 2,7 juta dosis vaksin, sehingga masih terdapat kekurangan sebanyak 3,3 juta dosis vaksin.” terang Koster, Kamis 3 Juni 2021. 

Oleh karena itu, Gubernur Bali mengaku akan terus berupaya keras dengan komunikasi dan lobby kepada Menteri Kesehatan RI supaya target tersebut bisa dicapai paling lambat bulan Juli 2021.

Dengan membaiknya perkembangan COVID-19 di Provinsi Bali yang terus menurun, sehingga tidak ada lagi zona merah  diseluruh semua Kabupaten/Kota se-Bali.

Kondisi bebas zona merah ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat luar untuk berkunjung ke Bali dengan nyaman dan aman.

Kepercayaan itu juga sudah terlihat dari data pada bulan Mei 2021. Terjadi kecenderungan peningkatan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) menuju Bali dengan jumlah rata-rata per hari melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah mencapai sebanyak 8.228 orang dan melalui Pelabuhan Gilimanuk sudah mencapai sebanyak 10.000 orang.

Meskipun demikian, masyarakat Bali diminta tetap waspada karena pandemi Covid-19 di dunia dan di Indonesia masih sangat dinamis. Di beberapa negara yang sebelumnya sudah berhasil ditangani dengan baik, pada perkembangan berikutnya muncul varian baru sehingga mengalami peningkatan kasus baru secara drastis.

Di Indonesia juga terjadi peningkatan kasus di beberapa daerah yang sebelumnya kasusnya rendah, sekarang meningkat secara drastis, seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB. Peningkatan ini terjadi karena munculnya jenis baru COVID-19 yang sudah masuk pada gelombang ke-3.

“Walaupun munculnya kasus baru harian di Provinsi Bali telah mengalami penurunan, Kita tidak boleh lengah, Kita tidak boleh mengendorkan disiplin protokol kesehatan, Kita tidak boleh bosan-bosan menerapkan protokol kesehatan, melainkan harus terus waspada dengan penuh disiplin,” terang Koster. Pria asal Buleleng ini juga meminta masyarakat meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan, agar pencapaian yang baik penanganan COVID-19 tetap dapat dijaga. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts