Pilkel Serentak di Buleleng, 13 Calon Incumbent Tumbang

Singaraja, koranbuleleng.com | Pemilihan Perbekel (Pilkel) di Kabupaten Buleleng berlangsung, Minggu 31 Oktober 2021. Pilkel serentak dilaksanakan di 40 desa. Terdapat 30 orang petahana yang maju pada Pilkel, namun sebanyak 13 orang petahana alami kekalahan.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng, total ada 123 calon Perbekel, 117 diantaranya laki-laki dan 6 adalah perempuan.   

- Advertisement -

Adapun 13 petahana yang kalah suara yakni desa Lokapaksa, Joanyar, Banjarasem, Pengastulan, Gesing, Bongancina, Kayuputih, Banjar Tegeha, Gobleg, Pancasari, Panji Anom, Ambengan, Penuktukan.

Dan 17 petahana yang lolos yakni dari desa Tangguwisia, Umeanyar, Ularan, Unggahan, Kaliasem, Tigawasa, Cempaga, Banjar, Tampekan, Selat, Munduk, Baktiseraga, Sawan, Bila, Mengening, Tembok dan Subuk.

Lalu sebanyak 23 calon pendatang baru yang terpilih sebagai Perbekel desa, yakni desa Lokapaksa, Joanyar, Banjarasem, Mayong, Rangdu, Pengastulan, Sulanyah, Bongancina, Pedawa, Banyuseri, Kayuputih, Gesing, Poh Bergong, Banjar Tegeha, Gobleg, Pancasari, Ambengan, Panji Anom, Giri Emas, Depeha, Sambirenteng, Bontihing dan Penuktukan.

Kepala DPMD Buleleng, Made Agus Jaya Sumpena mengatakan, pelaksanaan Pilkel serentak di Buleleng berjalan dengan sukses dan lancar hingga penutupan proses penghitungan surat suara. Sejauh ini, tidak ditemukan kendala yang berarti untuk bisa mengganggu jalannya Pilkel serentak di Buleleng.

- Advertisement -

“Kami berharap dari penetapan hingga pelantikan perbekel terpilih tidak ditemukan ada kendala yang menjadi penghambat dalam proses tahapan Pilkel jadi terganggu. Ya, kami masih akan menunggu hasil penetapan” ujar Agus Jaya Sumpena

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melaksanakan pemantauan pemungutan suara Pilkel serentak di beberapa desa. Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi masih landai. Antusiasme masyarakat juga sangat tinggi untuk datang ke TPS. Ini menunjukkan warga menginginkan pemimpin di desa yang berkualitas serta demokrasi berjalan di desa.

 “Tadi saya lihat antusiasme masyarakat sangat tinggi. Pemilih juga sudah dibagi hingga pukul 12.00 WITA. Pembagian ini dilakukan agar tidak berkerumun,” jelasnya.

Disisi lain, Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto  menyebutkan sudah melakukan tindakan preemtif dan preventif agar keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terjaga dalam proses pemungutan suara.

Khususnya tiga desa yang rawan berdasarkan hasil pemetaan. Tindakan preemtif yang dilakukan adalah bimbingan dan penyuluhan terhadap desa-desa tersebut agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu situasi kamtibmas.

Lalu, tindakan preventif adalah meminta bantuan dari Polda Bali yaitu BKO Brimob sebanyak satu pleton yang ditempatkan di lokasi-lokasi yang dianggap rawan.

“Untuk TPS yang zona hijau hanya satu personel pengamanan. Namun, desa yang dipetakan zona merah kita tempatkan dua hingga tiga personel dibantu oleh anggota Brimob dua orang” katanya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts