Polres Buleleng Tangani Aksi Persetubuhan Anak Dibawah Umur

Singaraja, koranbuleleng.com | Polres Buleleng sedang menangani kasus dugaan aksi pornografi yang dilakukan oleh empat orang remaja laki-laki dengan seorang remaja perempuan. Video yang secara vulgar mempertontonkan aksi persetubuhan itu viral di media sosial whatsapp.

Dalam video yang berdurasi berdurasi 34 detik menampilkan seorang remaja perempuan disetubuhi secara bergiliran.  Video tak senonoh itupun sampai ke tangan guru, dan pihak sekolah langsung melaporkan video tersebut ke Unit PPA Polres Buleleng. “Video viral ini masih kami tangani, ada empat pelaku dan satu korban yang sama-sama di bawah umur. TKP di rumah teman salah satu pelaku,” ujar Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, Senin 13 Desember 2021.

- Advertisement -

Andrian menyebut saat ini sedang dalam penyelidikan.  ABG itu mengaku perbuatan yang dilakukan itu atas dasar suka sama suka. “Walaupun demikian, karena ini terjadi terhadap anak tetap dilakukan upaya hukum dengan mengedepankan undang-undang perlindungan anak,”katanya.

Penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap empat orang pelaku yang ada dalam video tersebut. Masing-masing pelaku masih berusia satu orang masih berumur 14 tahun, Dua orang pelaku berumur 15 tahun, dan satu orang lainnya masih berumur 16 tahun.

Korban yang masih berstatus pelajar juga tengah dimintai keterangan polisi. Polisi juga mendalami dugaan adanya transaksi sejumlah uang sebelum mereka melakukan hal itu.

“Saya sangat prihatin dengan kejadian ini, apalagi semua masih di bawah umur. Harapan saya tentu jangan sampai terulang lagi,” ucapnya.

- Advertisement -

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng Made Astika mengaku setiap kejadian yang dilakukan siswa di sekitar sekolah maupun diluar sekolah sudah ditangani oleh pihak sekolah. Kejadian video viral persetubuhan ini diluar dugaan dari pihak sekolah. 

“Intinya sekolah sudah intens menangani satuan pendidikannya kemudian selanjutnya saya harapkan orang tua siswa, pihak sekolah dan guru-guru juga selalu melakukan sinergitas dan berkolaborasi dalam melakukan penanganan-penanganan masalah kesiswaan yang ada di sekolah itu sendiri,”ujarnya.

Kata Astika, saat ini para ABG yang ada dalam video tersebut masih dalam pembinaan KPAI. Nantinya setelah dikembalikan ke sekolah, terhadap anak tersebut akan dilakukan pembinaan yang lebih intens oleh guru maupun dari pengampu bidang konseling yang ada di sekolah.

“Saat ini sedang ditangani menjadi pembinaan dari KPAI, ya harapan saya tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.  artinya dari segi psikologis, anak-anak bisa meraih hidupnya kedepan yang lebih baik,”katanya.

Astika menambahkan, nantinya pihaknya akan memberikan pemahaman terhadap guru BK. Untuk menyampaikan hal-hal yang lebih prinsip, agar lebih intens lagi memberikan pembinaan kepada siswa. Selain itu untuk di satuan pendidikan menengah pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng saat ini masih minim guru BK. |YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts