Dayung Sunggi, Angkat Karya Seni Digital Comic Strips

Singaraja, koranbuleleng.com | Dayung Sunggi merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha yang ikut serta dalam pameran seni rupa yang diselenggaran oleh pihak Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha yang bertajuk ARTIfacts.

Terdapat banyak karya seni rupa yang dipamerkan dalam pameran tersebut mulai dari Seni lukis, tekstil, seni patung, digital print dan lain-lain.

- Advertisement -

Semua karya tersebut merupakan hasil karya buatan mahasiswa seni rupa Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha yang terdiri dari 7 Studi Khusus dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti pameran ini berjumlah 18 mahasiswa. Masing-masing mahasiswa mendapatkan jatah kurang lebih 5 karya untuk satu orang mahasiswa.

Dayung sunggi sendiri ikut serta memeriahkan acara tersebut dengan memamerkan salah satu karyanya yang berupa karya seni digital berupa comic strips.

Pria kelahiran Lombok timur tersebut merupakan mahasiswa aktif di program studi seni rupa semester 7. Kesenangannya dalam dalam hal seni sudah dimulai dari sejak duduk di bangku SMP sampai saat ini dengan memulainya dari membuat poster.

Dia juga menyampaikan bahwa di keluarganya hanya ada pamannya yang memiliki background seni, yang saat ini bekerja sebagai seorang arsitek. Sedangkan dari orang tuanya tidak ada yang memiliki pondasi dibidang seni.  Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus mengembangkan bakatnya dibidang seni.

- Advertisement -

Salah satu hasil karya yang dibuat olehnya adalah karya digital yaitu comic strips yang mengambil konsep kesadaran diri manusia. Pemilihan konsep tersebut didasari atas kebiasaanya dalam membaca komik webtoon yang akhirnya menimbulkan ketertarikan dari dalam dirinya untuk memperhatikan tingkah laku manusia terutama dari tingkah laku manusia.

Menurutnya manusia merupakan mahluk yang paling cerdas tapi kadangkala melakukan tingkah laku yang nyeleneh. Padahal ada yang namanya kesadaran diri, misalnya kesadaran diri terhadap diri sendiri, kesadaran sendiri terhadap lingkungannya, kesadaran diri terhadap sosialnya, dan kesadaran diri terhadap tuhannya. Hal tersebutlah yang menimbulkan ketertarikannya untuk mengambil konsep tersebut. karya seni yang dipamerkan juga merupakan hasil penelitian, yang diambil dari cerita komiknya sama metode pembuatannya.

Sejumlah karya seni diantaranya yaitu lukisan akrilik, lukis kertas water colour, dan patung. Namun untuk saat ini dia memang lebih memfokuskan pada karya seni digital, karena melihat potensi perkembangan teknologi kedepannya selalu ada perubahan terhadap tatanan kehidupan manusia. “Mengingat saat ini merupakan era evolusi 4.0 yang serba digital.” tegas Dayung.  

Kedepannya dia memiliki tujuan atau resolusi untuk mengembangkan potensinya dibidang karya seni digital dengan cara memposting karyanya berupa webtoon agar dapat menghasilkan keuntungan atau membuat pameran.

Dayung mengaku kreator yang menjadi inspirasinya kebanyakan berasal dari Indonesia, yang karyanya berbentuk webtoonyaitu dari Indra Ade sebagai creator dari dracko diary, serta salah satu kreator webtoon dari Bali yang webtoonya berjudul warung.

Salah satu kompetisi yang sangat berkesan baginya adalah kompetisi Online Battle Rally (BR), karena diikuti oleh banyak creator dan seniman professional. Jadi walaupun tidak menang dalam dalam kompetisi dia dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga dari kompetisi tersebut.  

“Harapan saya, agar kedepannya Indonesia bisa menyamai negara-negara yang sudah terlebih dulu mempopulerkan karya comic, contohnya Jepang dengan mengangkat kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia.” pungkasnya. (*)

Pewarta  : Made Wijaya Kusuma

Editor     : I Putu Nova A.Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts