HKBN Harus Jadi Momentum Kurangi Resiko Bencana

Singaraja, koranbuleleng.com| Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Singaraja diwarnai dengan simulasi bencana gempa bumi di lapangan SMKN 3 Singaraja.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan HKBN ini bisa dijadikan momentum untuk menyadarkan masyarakat, dengan pelatihan, simulasi dan edukasi sangat penting untuk mengurangi resiko bencana. Selain itu, dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, berbeda dengan sebelumnya.

- Advertisement -

“Yang mana sebelumnya kita bekerja saat terjadi bencana saja. Dengan HKB ini kita lebih preventif melaksanakan mitigasi, simulasi, edukasi yang menjadi tujuan kesiapsiagaan ini,” ujarnya ditemui usai memimpin apel HKBN Tahun 2022.

Ariadi menyebut, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Buleleng dalam kesiapsiagaan bencana. Pihaknya akan terus melakukan edukasi dan simulasi untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana. Selain kesadaran masyarakat, pemerintah juga memiliki peran penting sebagai penanggung jawab.

Selain itu, Kata Ariadi untuk di Kabupaten Buleleng titik rawan terjadi bencana gempa bumi berada di wilayah Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kecamatan Tejakula dan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Sedangkan, untuk bencana longsor biasanya terjadi di daerah perbukitan yakni, di wilayah Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan dan Desa Munduk, Kecamatan Banjar.

“Untuk banjir kebanyakan terjadi di daerah yang rendah. Ini berbeda-beda di setiap daerahnya,” ucapnya.

- Advertisement -

Ariadi menambahkan, untuk kesiapan menangani bencana, pihaknya akan selalu siap. Dengan Tim Reaksi Cepat (TRC), untuk melakukan assessment dan penanganan bencana. “Dalam penanganan bencana kita juga akan selalu bersinergi dengan pentahelix, karena pekerjaan ini tidak bisa dilakukan sendirian,” kata dia.

Ditempat yang sama, salah satu siswa SMK 3 Singaraja yang ikut dalam simulasi penanganan korban gempa, Gusti Ngurah Alit Wiradiata mengatakan dengan pelatihan yang didapat.  Dia bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan, untuk menangani korban bencana sebelum tim pertolongan datang ke lokasi bencana.

“Pelatihan yang saya dapat, bagaimana memberikan pertolongan pertama terhadap korban bencana secara cepat dalam keadaan yang genting,” pungkasnya.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts