Dua Kali Berkunjung ke Buleleng, Kali ini Resmikan Bendungan dan Tetap Disambut Semarak oleh Rakyat

Singaraja, koranbuleleng.com | Joko Widodo, disebut sebagai Presiden yang bersahaja dan dekat dengan rakyat, masih melekat dalam dirinya. Walaupun, di tahun 2024 nanti, dia sudah selesai menduduki masa jabatannya.

Kesederhanaan dan sahaja itu, masih terlihat saat berkunjung ke Buleleng, untuk yang kedua kali. Dia disambut semarak oleh seluruh lapisan masyarakat Bali. Tumpah ruah warga, padati jalan raya menyambut Presiden membuktikan Joko Widodo dekat dengan rakyat dan begitu dicintai.

- Advertisement -

Pertama kali, di tahun 2017 , Joko Widodo sempat berkunjung ke Buleleng untuk menyerahkan sertifikat tanah bagi warga Bali dari hasil Prona. Kala itu, dia juga menyerahkan kartu KIP (Kartu I donesia Pintar) dan Kartu PKH (Program Keluarga Harapan) bagi keluarga penerima manfaat.

Kunjungan tahun ini yang kedua kali. Dalam kurun waktu 7 tahun, Joko Widodo telah berkunjung sebanyak dua kali ke daerah paling utara Pulau Bali ini. Dari catatan setelah orde baru, hampir tidak ada, presiden yang aktif melakukan kunjungan ke Buleleng, hanya Joko Widodo.

Kunjungan Joko Widodo ke Buleleng di awal tahun 2023 ini untuk melihat dan meresmikan proyek Bendungan Tamblang yang secara resmi diberikan nama Bendungan danu Kerthi. Namun sebelumnya, dia menyempatkan diri untuk melihat warga di Pasar Baturiti, Tabanan. Dari Tabanan, Joko Widodo bertolak ke Buleleng dengan menggunakan kendaraan kepresidenan diikuti sejumlah rombongan.

Joko Widodo juga melihat hasil pembangunan jalan baru Singaraja – Mengwitani di titik 8. Usai melihat proyek jalan, Joko Widodo juga menyempatkan melihat Taman Bung Karno, di Singaraja ditemani Gubernur Bali, Wayan Koster dan Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana.

- Advertisement -

Di Bendungan Danu Kerthi. dia disambut hangat. Tarian penyambutan mengawali sebelum Presiden asal Solo ini meresmikan bendungan yang terletak di beberapa desa di Kecamatan Sawan.

“Bendungan ini untuk mengairi 588 hektar sawah. Jadi bendunga ini digunakan ubtuk irigasi sawah, dan kedua untuk mengurangu banjir. Dengan ini, Bendungan Danu Kerthi diresmikan,” terang Presiden Joko Widodo saat pidato peresmian di Bendungan Tamblang.

Joko Widodo mengatakan, Bendungan Danu Kerti ini dibangun pada tahun 2018 ini, memiliki daya tampung yang sangat besar mencapai 5,1 meter kubik. Dengan luas genangan mencapai 29.8 Hektar. Dimana pembangunan bendungan ini, merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan anggaran Rp820 miliar dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Anggaran yang digunakan membangun bendungan ini adalah 820 miliar, uangnya banyak sekali. Kapasitas tampungnya 5,1 juta meter kubik, besar sekali,” ujarnya.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan jika peruntukan dari Bendungan Danu Kerthi ini untuk mendukung Proyek Strategi Nasional (PSN) sebagai sumber air irigasi dan air baku yang didukung dengan dibangunnya pipa penjernih air.

Disisi lain, pihaknya menjelaskan jika bendungan ini masih menjadi milik pemerintah pusat termasuk sisi operasional serta pemeliharaan melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida.

“Mengenai pemanfaatan bendungan, kalau dari sisi pemerintah yaitu pengelolaan instalasi pipa dan bendungannya, kemudian untuk masyarakat lanjut pada sambungan ke masing-masing rumah,”jelasnya.

Hal yang sama disampaikan Ditjen Sumber Daya Air (SDA) PUPR Jarot Widyoko menerangkan jika bendungan yang difungsikan sebagai pengendali banjir ini, juga rencananya akan dijadikan sebagai destinasi wisata, yang mana bendungan ini memiliki nilai spesial dari sisi kontruksi karena menjadi bendungan yang pertama kali menggunakan aspal sebagai kontruksi inti bendungan di asia tenggara.

Teknologi inti aspal yang diterapkan setebal 70 sentimeter yang mana teknologi ini teruji membuat bendungan lebih kedap dan anti bocor. Selain juga daya tahan bendung yang lebih kuat, volume yang dibutuhkan lebih sedikit, fleksibiltas tinggi, resisten terhadap gaya beban dari segala arah, dan tidak berbahaya untuk air minum.

“Alasan memilih aspal karena untuk menekan biaya pembangunan karena jika menggunakan bahan yang biasa digunakan (tanah liat) itu biayanya sangat tinggi jadi kami mencari sistem yang ekonomis dan seefisien mungkin,”jelasnya.

Pihaknya juga menyadari Bali yang mengandalkan sektor pariwisata, harus fokus dalam pengelolaan air. Sebesar 510 liter/detik dari bendungan akan diolah melalui perawatan air baku dan kemudian dari pihak Perumda terkait di daerah yang akan menyalurkan melalui sambungan rumah ke masyarakat.

“Untuk sisi operasional, ini sudah ada ijin operasional dari Menteri PUPR yang ditindaklanjuti oleh Komisi Keamanan Bendungan,”tutupnya.

Sementara, Gubernur Bali Wayan Koster Mengatakan, selain untuk irigasi dan mengantisipasi banjir. Bendungan Danu Kerti ini juga untuk suplai air baku di tiga kecamatan. “Bendungan untuk air baku memenuhi 3 kecamatan. Kecamatan Tejakula, Sawan, dan Buleleng. Irigasi Kubutambahan dan Tejakula,” ujarnya.

Koster menambahkan, penggantian nama bendungan, dari Bendungan Tamblang menjadi Bendungan Danu Kerthi Buleleng untuk menambah kearifan lokal pada bendungan. Dimana, Koster menyebut, Danu adalah sumber air. “Jadi Danu Kerthi artinya menyucikan dan memuliakan sumber mata air. Dalam sloka disebutkan membangun satu bendungan, lebih mulia dari 100 sumur,” kata dia.

Dalam peresmian tersebut, Jokowi juga memberikan pertanyaan terkait salah satu fungsi bendungan. Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan tersebut, diberi sebuah sepeda. Dimana ada tiga orang siswa yang berhasil maju dan menjawab pertanyaan tersebut.

Salah satunya, siswa kelas 5 SD N 2 Sawan, Gede Ananda Riski Pratama. Dia mengaku senang, karena berhasil menjawab dan bisa membawa pulan sepeda. Selain itu, dia juga mengaku grogi karena pertama kali bertemu langsung dengan presiden.

“Sudah belajar dari kemarin, masalah ekonomi nama menteri. Tadi jawab untuk mengelola air. Untung soalnya gampang. Nanti sepedanya untuk dipakai sekolah,” ujarnya.

Presiden Kunjungi Pasar Anyar

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga berkunjung ke Pasar Anyar Singaraja.

Rombongan Jokowi tiba di Pasar Anyar Singaraja sekitar pukul 11.30 wita. Setelah sebelumnya meresmikan Bendungan Tamblang di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

Begitu Jokowi turun dari mobil, teriakan warga sangat riuh memanggil nama Jokowi. Mereka juga rela berdesakan untuk bisa melihat secara dekat. Hampir semua masyarakat yang datang menggunakan handphone untuk mengabadikan kedatangan Jokowi ke Buleleng.

Dengan ciri khasnya, Jokowi mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.

Tampak, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Bali Wayan Koster mendampingi Jokowi. Ia juga didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi bersama rombongan langsung disambut Sekda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.

Setelah itu, Jokowi masuk ke dalam pasar dan bertatap muka dengan sejumlah pedagang. Kemudian memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dan paket sembako kepada sejumlah pedagang di areal pasar.

Di luar pasar, Jokowi juga sempat melempar kaos warna hitam kehadapan warga yang sudah menunggu sejak pagi.

Sejumlah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan ketat mengamankan Jokowi.

Salah seorang pedagang di Pasar Anyar, Tutik Rahayu mengaku sangat tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan Jokowi. Menurutnya suatu kebanggan bisa bertemu langsung dengan presiden RI ke 6 tersebut. Apalagi, ditambah Jokowi mau berfoto dengannya.

“Campur aduk rasanya, dari semalam berdoa supaya bisa berfoto. Akhirnya kesampaian,” akunya

Selain berfoto, wanita yang sudah berjualan selama 27 tahun ini diberikan bantuan BLT oleh orang nomor satu di Indonesia. Bantuan yang diberikan tersebut akan dimanfaatkan sebagai tambahan modal usaha.

“Bantuan yang diberikan di pakai modal, biar bisa menambah pendapatan” imbuhnya.

Pedagang lain, Muhammad Saifudin terlihat sangat semringah mendapat bantuan langsung tunai (BLT) Rp 1,2 juta dari Presiden RI Joko Widodo.

Saifudin mengaku senang atas bantuan yang diberikan Jokowi. Momen ini juga merupakan kali pertamanya bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu.

“Saya jualan sate dan soto ayam, sudah berjuang 15 tahun. Bersyukur bisa dikunjungi Pak Jokowi, ini baru pertama kali seumur hidup,” singkatnya. (tim).

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts