Terus Bertambah, RSUD Buleleng Rawat 12 Pasein Suspek Meningitis

Singaraja, koranbuleleng.com| RSUD Buleleng kembali menerima tambahan dua pasien dengan suspek meningitis babi atau meningitis strepcoccus suis (MSS). Kedua pasien tersebut, memiliki gejala yang sama dan memiliki riwayat pernah mengkonsumsi lawar getih.

Dokter Spesialis Neurologi RSUD Buleleng, Luh Putu Lina Kamelia mengatakan, dua pasien itu dibawa ke RSUD sekitar tiga hari lalu. Saat diterima oleh tim medis, kedua pasien menunjukan gejala khas meningitis mengalami nyeri kepala, demam, kaku leher, dan ketulian mendadak. Kedua pasien itu memiliki riwayat yang sama, sempat mengkonsumsi lawar getih. 

- Advertisement -

Kamelia menyebut, dengan penambahan dua pasien tersebut RSUD total merawat 12 pasien suspek meningitis. Dimana, dua diantaranya dinyatakan positif mengalami MMS. Saat ini, kondisi dari pasien suspek tersebut pun telah membaik. Hanya saja, mereka mengalami gangguan pendengaran.

“Dari rata-rata pasien yang kami rawat hampir seluruhnya, walaupun tidak 100 persen mengalami gangguan pendengaran pada saat dirawat. Juga bisa terjadi setelah pemulihan, secara fisik bagus kita pulangkan. Namun, pada minggu ke 4 bisa terjadi gangguan pada pendengaran,” ujar Kamelia ditemui Senin, 5 Juni 2023.

Kamelia menambahkan, untuk menghindari terkena MSS, masyarakat dianjurkan untuk tidak memakan olahan babi mentah. Sebelum mengkonsumsi babi, masyarakat harus mengolahnya dengan memasak matang. Selain itu, juga memperhatikan kondisi kesehatan kandang babi.

“Tentunya kita kembali ke bagaimana memelihara babi secara baik, higienitas harus ditingkatkan saat mengolah daging babi harus dipanaskan kita harus yakin daging dan produk olahan lain yang kita konsumsi sudah dimasak dengan baik,” ucapnya.

- Advertisement -

Disisi lain, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, akan melakukan pembahasan terhadap penyebaran MMS ini. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit yang ada di Provinsi untuk mencegah perkembangan MSS di masyarakat. Selain itu, pihaknya juga akan membuat surat edaran (SE) untuk menangani MMS tersebut.

“Agar ini tidak berkembang terus, tetapi kita cegah yang kedua masyarakat jangan jadi korban. Oleh karena itu pemerintah jangan pasif kita yang harus aktif jemput bola ini kita akan bahas nanti dengan RUSD, Dinkes dan tim nanti surat edaran itu bisa dinegosiasi dan di implementasikan bagaimana meningitis ini tidak berkembang,” kata dia. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Editor    : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts