AMSI Latih 30 Jurnalis untuk Cek Fakta 

Denpasar, koranbuleleng.com | Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) melatih 30 jurnalis dari perusahaan Pers yang tergabung sebagai anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dari 5 provinsi untuk mengikuti Pelatihan Cek Fakta,  14-16 November 2023 di Hotel Aston Kuta, Badung, Bali.

Pelatihan Cek Fakta yang diselenggarakan AMSI bersama Google News Initiative mengambil tema ‘Melawan Disinformasi dan Misinformasi Jelang Pemilu 2024’ diselenggarakan serentak di wilayah Indonesia Tengah dan Timur. 

- Advertisement -

Untuk pelatihan Cek Fakta di wilayah Indonesia tengah diikuti 5 provinsi yang di antaranya; Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Timur (Kaltim).

Elin Yunita Kristanti, selaku Wakil Bendahara Umum AMSI menyatakan pelatihan cek fakta di Bali mengatakan kegiatan dalam rangka penguatan redaksi media-media di daerah, khususnya untuk mengantisipasi disinformasi atau hoaks menjelang Pemilu Serentak 2024. 

“Cek fakta juga menguatkan fungsi jurnalis sebagai verifikator,” ujar Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com ini usai membuka Pelatihan Cek Fakta di Bali, Selasa (14/11/2023).

Diharapkan media-media yang berpartisipasi bisa aktif membuat konten cek fakta atau setidaknya mempublikasikan artikel cek fakta dan menjadi bagian dari anggota dan jejaring media koalisi yang berkolaborasi dalam Cekfakta.com.

- Advertisement -

Terkait hasil dari kegiatan ini, Ketua Bidang Cek Fakta AMSI Bali I Ketut Adi Sutrisna mengharapkan ketika pulang ke daerah nanti agar disiapkan kanal cek fakta di masing-masing media. Disamping itu, lanjutnya, pengetahuan yang diperoleh selama 3 hari kedepan bisa dibagikan pemahamannya kepada masyarakat luas di daerah masing-masing.

“Harapannya buat rekan-rekan peserta pelatihan cek fakta hari ini bisa menyerap ilmu pengetahuan serta teknik-teknik dalam pemeriksaan fakta dari para trainner yang sudah berpengalaman,” jelasnya.

Sementara Ketua AMSI Bali, I Nengah Muliartha menambahkan pelatihan cek fakta menjadi salah satu cara untuk memastikan keakuratan informasi dan mencegah viralnya kabar burung. 

“Ini menjadi penting bagi redaksi media untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap media. Jika hoax sampai viral dan masif, maka dampaknya tingkat kepercayaan masyarakat pada media juga menurun,” tandasnya.

Kegiatan cek fakta, lanjutnya, juga bentuk tanggung jawab sosial media kepada masyarakat, khususnya pembaca. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts