Masuki Musim Hujan, BPBD Buleleng Petakan Potensi Bencana

Singaraja, koranbuleleng.com| Sejumlah wilayah di Kabupaten Buleleng, saat ini sudah mulai diguyur hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, pun telah menyiapkan sejumlah skema antisipasi bencana banjir dan longsor yang bisa terjadi saat musim hujan.

Dari rilis yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di perbukitan saat ini sudah mulai masuk musim hujan. Sementara, untuk di wilayah barat Kecamatan Gerokgak hingga wilayah kota diprediksi akan memasuki musim hujan pada Desember mendatang. Dimana, puncak musim hujan di Buleleng diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2024.

- Advertisement -

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, untuk mengantisipasi bencana beberapa upaya telah dilakukan mulai dari pembersihan drainase, pembersihan aliran sungai dan pengolahan sampah oleh DLH Buleleng. Dari sisi kebijakan, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana juga telah mengeluarkan surat edaran untuk mengantisipasi bencana.

“Termasuk desa, masyarakat, camat juga melaksanakan kegiatan gotong royong di wilayahnya masing-masing. Untuk bersihkan aliran sungai dan drainase. Sehingga tidak ada sampah yang menyumbat aliran Sungai,” ujarnya Kamis, 30 November 2023.

BPBD Buleleng melakukan sejumlah pemetaan terhadap potensi bencana pada musim hujan. Potensi banjir bisa terjadi di 7 desa di Kecamatan Banjar, 25 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng, 7 desa di Kecamatan Busungbiu, 11 desa di Kecamatan Gerokgak, 3 desa di Kecamatan Kubutambahan, 6 desa di Kecamatan Sawan, 16 desa di Kecamatan Seririt, serta 4 desa di Kecamatan Sukasada.

Selain itupotensi banjir bandang bisa terjadi di 14 desa di Kecamatan Banjar, 7 desa di Kecamatan Buleleng, 13 desa di Kecamatan Busungbiu, 4 desa di Kecamatan Gerokgak, 6 desa di Kecamatan Kubutambahan, 8 desa di Kecamatan Sawan, 17 desa di Kecamatan Seririt, 5 desa di Kecamatan Sukasada, dan 4 desa di Kecamatan Tejakula.

- Advertisement -

Sementara dalam peta potensi rawan bencana longsor bisa terjadi di 17 desa di Kecamatan Banjar, 1 desa di Kecamatan Buleleng, 15 desa di Kecamatan Busungbiu, 13 desa di Kecamatan Gerokgak, 12 desa di Kecamatan Kubutambahan, 8 desa di Kecamatan Sawan, 12 desa di Kecamatan Seririt, 14 desa di Kecamatan Sukasada, serta 10 desa di Kecamatan Tejakula.

Kata Ariadi, dalam penanganan bencana longsor telah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Buleleng dan Dinas PUTR Bali untuk peminjaman alat berat. Selain meminjam, BPBD juga telah menyiapkan anggaran Rp100 juta untuk biaya sewa alat berat.

“Untuk penanganan kita punya personil TRC 24 orang, kalau memang nanti ada kejadian personil kurang kita kolaborasi dengan stakeholder terkait, relawan, TNI-Polri, serta masyarakat,” kata dia.(*)

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts