Singaraja | Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mendorong percepatan realisasi percepatan pembangunan short cut yang menghubungkan Bali Selatan dengan Kabupaten Buleleng untuk kepentingan perimbangan atau pemerataan pembangunan Bali.
Percepatan ini diungkapkan oleh Wapres saat berbincang santai sambil bermain golf dengan sejumlah tokoh Bali,seperti anggota DPR RI dari Partai Golkar Gede Sumarjaya Linggih, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama serta Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra serta Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara,Menteri Perindustrian dan Menkominfo.
Gede Sumarjaya Linggih mengungkapkan, Wapres JK sangat menyetujui pembangunan short cut ini untuk kepentingan dan kemajuan Bali. Short cut bukan sekedar untuk memperpendek jarak tempuh dari Denpasar menuju Singaraja, namun lebih pada pemerataan pembangunan dan investasi. Di Bali Selatan investasi sudah sangat penuh sehinga perlu memindahkan ke Bali utara.
“Kunjungan Wapres ke sini (Buleleng) ini ada hikmahnya. Beliau melihat langsung kondisi yang ada. Makanya Wapres meminta supaya short cut ini segera direalisasikan.” ujar Sumarjaya Linggih usai bermain golf di Bali Handara, Desa Pancasari, Jumat (6/5).
Sumarjaya juga berjanji akan mengawal proses ini di pemerintah pusat karena study kelayakan dan DED (Detail Engeenering Design) sudah dirampungkan. “Saya di DPR akan mengawal ini, segera kita anggarkan di APBN. Kalau kita kejar di APBN-P takutnya pengerjaanfisik tidak bisa dikejar, ini akan diekrjkakan pad atahunanggaran 2017.,” ujar Sumarjaya Linggih.
Sementara itu, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama mengatakan bahwa Buleleng adalah wilayah yang paling luas di Bali, setengahnya Bali. Karena itu, potensi Bali yang harus dioptimalkan saatini adalah Bali utara.
Shocrt Cut iniun bis amenjadi terobosan untuk pemerataan pemabngunan di Bali. Adi menekankan pemabngunan Short cut bukan semata uuntuk kepentingan Buleleng tetapi kepentingan Bali secara menyeluruh. “Saya juga sudah sampaikan kepada wapres, bahwa memang short cut ini harus diprioritaskan. Segera direalisasikan, kata mantan Bupati Tabanan ini.
Pihaknya di DPRD Bali juga kajn mengawal proses ini termausk soal penganggaran dari pemerintah propinsi Bali. Kata Adi, membangun Bali jangan setengah-setengah tetapi harus dilakukan secara menyeluruh.
Yang terpenting kata adi, sosialisasi harus digencarkan mulai saat ini supaya masyarakat juga paham sedetailnya terkait dengan Shocrt cut ini. “Selama ini pemerintah salah, ya kita juga salah. Membangun main hantam saja tanpa ada sosialisasi. Sekarang,short cut ini harus segera disosialisaiskan untuk menghindari pro kontra yang berlebihan itu,” ujar Adi Wiryatama.
Adi optimis, Short Cut ini akan dimulai pada tahun 2017 untuk menyeimbangkan pembangunan selatan dan bali. |NP|