Singaraja, koranbueleleng.com| Sawah seluas 25 hektar di Subak Lobong, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, tak teraliri air akibat kerusakan irigasi. Krama subak pun melakukan gotong royong membangun saluran irigasi sementara sembari melaporkan kerusakan ini ke instansi terkait.
Perbekel Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada menyampaikan, sebelum kerusakan pada irigasi tersebut, desa setempat dilanda banjir yang begitu besar. Arus banjir tersebut menjebol saluran irigasi yang difungsikan sebagai pembagi air ke sawah milik krama Subak Lobong dan Subak Uma Panji. Kejadian itu, baru diketahui pada Kamis, 9 Februari 2023 pagi.
Armada menyebut, akibat kerusakan tersebut pembagi air ke dua subak itu, puluhan hektar sawah di Subak Lobong tidak bisa terairi. “Kejadiannya saat ada banjir besar. Pembagi air ke sawah Subak Lobong dan Subak Uma Panji jebol, sehingga air hanya bisa mengalir ke subak Uma Panji, subak Lobong tidak teraliri air karena saluran irigasinya rusak. Lokasinya memang di daerah yang lebih tinggi,” ujarnya Minggu, 12 Februari 2023.
Agar sawah terus dapat aliran air, krama dua subak tersebut pun gotong royong melakukan perbaikan saluran irigasi sementara, Minggu kemarin. Adapun saluran irigasi yang rusak itu memiliki panjang sekitar 15 meter. “Hari ini warga gotong royong membangun saluran sementara. Kerugian materil belum bisa kami perkirakan. Panjang sandaran pembagi airnya sekitar 15 meter,” kata dia.
Armada menyebut, kerusakan irigasi ini merupakan kali pertama yang terjadi. Dimana, pada saat kejadian banjir sebelumnya tak sampai menjebol irigasi. Pasca jebolnya saluran irigasi itu, sebanyak 25 hektar sawah yang sedang musim tanam di Subak Lobong pun tak teraliri air.
Kata Armada, kerusakan tidak hanya pada senderan pembatas juga saluran irigasi karena tersambung dengan pembatas. “Selama beberapa hari sawah tidak terairi karena kerusakan pembagi airnya. Namun saat ini musim hujan jadi masih mendapat air,” ucapnya.
Kerusakan ini mesti ditangani secepatnya mengingat saluran irigasi itu menjadi infrastruktur pengairan puluhan hektare sawah. Pihaknya sendiri akan menyurati instansi terkait untuk bantuan perbaikan permanen. “Ini membutuhkan perhatian dinas terkait, ke BWS (Balai Wilayah Sungai). Kami akan menulis surat ke para pihak terkait untuk pemberitahuan, dan bagaimana penyelesaiannya,” kata dia.|YS|