Singaraja, koranbuleleng.com| Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Buleleng, mengharuskan sejumlah petani untuk melakukan penanaman tanaman lain. Dengan kondisi air yang mengecil, petani padi kini lebih banyak beralih ke tanaman yang lebih hemat air. Salah satunya beralih menanam bunga.
Salah satu petani, Kadek Karni, 46 tahun, warga Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, yang melakukan peralihan pertanian. Dimana, dia yang memang awalnya mengandalkan pertanian padi kini memilih menanam bunga di lahan seluas 25 are miliknya.
Kondisi itu, lantaran debit air di desa setempat mengecil sejak bulan September. Diakuinya, hal itu tidak hanya terjadi padanya. Bahkan kelompok tani setempat sudah melakukan kesepakatan untuk melaksanakan penggiliran air di kawasan itu.
“Kondisi ini sudah berlangsung sejak awal September lalu. Kondisi air yang mengecil, kami terpaksa beralih ke tanaman bunga, agar lebih irit air,” ujarnya Rabu, 4 Oktober 2023.
Karni menyebut, selain dirinya pemuliaan tanaman pertanian juga dialami oleh petani lainnya. Untuk menyiasati sulitnya air, para petani setempat memilih menanam umbi-umbian
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pertanian Kabupaten Buleleng Made Sumiarta mengatakan, pada tahun ini dari data pihaknya ada sekitar 200 hektar lahan pertanian yang berpotensi mengalami kekeringan. Potensi kekeringan tersebut, tersebut ada di empat kecamatan. Diantaranya Kecamatan Seririt, Buleleng, Sawan dan Kecamatan Sukasada. Hal itu, diduga terjadi akibat dampak fenomena el-nino.
“Ini akibat dampak elnino belakangan ini. Lahan–lahan sudah mulai kering hingga krisis air. Petani kini harus menggilir air agar bisa menanam varietas tanaman,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, petani pun dihimbau untuk melakukan pola yang tanam yang baik. Petani diminta menyesuaikan kondisi iklim dengan varietas tanaman yang akan ditanam.
Sumiarta menambahkan, untuk mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian, beberapa tahun ini Pemkab Buleleng telah mengusulkan bantuan ke Kementerian Pertanian RI dalam hal pengadaan mesin pompa air. Mesin ini nantinya diperuntukan untuk lahan pertanian yang jauh dari sumber mata air.
“Bantuan Pengadaan mesin pompa selalu kita usulkan. Karena di Buleleng sendiri, banyak ada sumur sumur resapan di daerah pertanian,” kata dia.
Pewarta: Kadek Yoga Sariada