Pemuda Ikuti Lomba Membuat Wayang

Singaraja, koranbuleleng.com| Pagi itu, puluhan pemuda tampak telah berjejer di Wantilan Sasana Budaya, Komplek Kantor Dinas Kebudayaan, Buleleng. Tampak di depan mereka, sudah ada sebuah papan dan diatasnya terdapat sebuah gambaran tokoh pewayangan Yudistira. Selain itu, tampak sebuah palu dan pahat yang di genggam tangan kiri para peserta. Setelah tanda gong dibunyikan, sebagai tanda dimulai lomba. Tangan-tangan pemuda tersebut, terlihat cekatan memahat garis-garis dari gambaran tersebut.

Sebanyak 36 orang pemuda dari 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng, berlomba untuk membuat wayang. Lomba tersebut, digelar Pemkab Buleleng sebagai upaya menumbuhkan minat generasi muda dalam menjaga tradisi dan budaya Bali, Selasa 3 Oktober 2023.

- Advertisement -

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika mengatakan, lomba membuat untuk menumbuhkan minat generasi muda dalam menjaga warisan budaya dan tradisi di Bali. Saat perajin wayang sudah jarang ditemukan.

“Membuat wayang sangat jarang peminatnya saat ini, makanya kita terus lombakan. Biar generasi muda memiliki minat untuk membuat wayang ini,” ujarnya.

Pada lomba tersebut, tokoh yang dibuat merupakan wayang dari tokoh pewayangan Mahabarata Yudistira. Wisandika menyebut, karakter tersebut dipilih, karena Yudistira merupakan tokoh yang bijaksana. Dengan demikian, diharapkan bisa menularkan karakter tersebut kepada para peserta. Selain itu, lomba ini juga digelar untuk mendekatkan generasi muda terhadap tradisi dan budaya pada era digitalisasi saat ini.

“Wayang tokoh Yudistira adalah tokoh kebijaksanaan. Kenapa dikaitkan dengan milenial, harapannya kaum milenial bisa menggunakan media sosial dengan bijak,” kata dia.

- Advertisement -

Selain lomba membuat wayang, pada hari yang sama juga digelar lomba Mececimpedan (tebak-tebakan dalam Bahasa Bali) yang diikuti 54 orang dari 9 kecamatan. Lomba Mesatua Bali (bercerita dalam Bahasa Bali) yang diikuti 18 peserta, dan lomba Baligrafi yang diikuti 9 orang peserta. Selain lomba, dalam pelestarian tradisi dan budaya tersebut. Dinas Kebudayaan Buleleng, juga akan menggelar belajar bersama selama tiga hari mulai 5-7 Oktober 2023, dengan diikuti 300 orang siswa SMP di Kecamatan Sawan.

Salah satu peserta lomba Mesatua Bali, I Gede Arya Waraspatika mengatakan, lomba Mesatua Bali ini bukan hal baru baginya. Dimana sebelumnya, ia telah dua kali mengikuti lomba di desanya. Siswa SDN 3 Tunjung, Kecamatan Kubutambahan ini, mengku termotivasi untuk mengikuti lomba. Selain membaganggakan orang tua dan sekola, juga upaya melestarikan tradisi Bali khususnya mesatua Bali.

“Kali ini saya ikut dengan membawa cerita Jayaprana dan Layon Sari, walaupun nantinya belum beruntung yang penting saya bisa tampil maksimal,” ujarnya.

Meski, ia sebelumnya sempat mengikuti lomba dan berlatih dari jauh-jauh hari. Namun, siswa kelas 6 ini juga merasakan grogi, saat naik ke panggung untuk membawakan cerita. “Latihan sudah saya lakukan di sekolah dan pulang sekolah juga. Mungkin karena banyak yang menonton agak grogi jadinya dan berusaha segera selesai lombanya,” kata Waraspatika. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Editor    :I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts