Monumen Jagaraga Segera Dibangun

Singaraja | Monumen Jagaraga sebagai sebuah perlambang peringatan akan perang puputan Jagaraga di abad pad atahun 1849 segera akan terwujud setelah sempat terpendam selama sembilan tahun. Monuman ini akan berdiri di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan dan saat ini sedang dalam persiapan tender. Dana yang disiapkan untuk pembangunan monumen ini senilai Rp.15 milliar.

Dinas Sosial Kabupaten Buleleng yang bertanggungjawab terhadap proses pembangunan Monumen Jagarga ini telah menyiapkan maket atau rancanagan arsitektur Monumen Jagarga.

- Advertisement -

Monumen Jagaraga ini berdiri diatas areal kurang lebih setengah hektar. Nantinya, kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gde Komang akan dibangun beberapa ikon dalam Monumen Jagaraga itu. Pertama yakni Patung Patih Gusti Ketut Jelantik dan Jero Jempiring sebagai tokoh yang punya peran penting dalam perang Puputan Jagaraga di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan pada tahun 1849.

Kedua tokoh ini akan ditonjolkan sebagai tokoh yang memberikan semangat bagi masyarakat Bali pada waktu itu untuk melawan arogansi Belanda yang ingin menguasai Bali.

Selain itu, akan dibuatkan diorama yang bercerita terkait dengan perjuangan kedua tokoh tersebut bersama rakyat Jagaraga kala itu. Terkait dengan itu, Dinas Sosial juga mengaku sudah mencari refernesi dari berbagai sumber seperti beberapa museum di Jakarta.

“ Kami memang sudah berkoordinasi dengan beberapa museum di Jakarta seperti museum nasional, museum Gajah untuk meminta bahan baik itu berupa buku, visual maupun yang lain tentang perjuangan dalam Perang puputan ini,”umbar Gde Komang usai menghadap Bupati Buleleng terkait dengan pembangunan Monumen Jagaraga ini, Kamis (7/4).

- Advertisement -

Selain itu, juga kan dibuat stage dan tempat rekreasi serta balai-balai pertemuan sebagai tempat berdiskusi.

Gde Komang menegaskan, secara fisik pembangunan Monumen Jagaraga ini nantinya akan menggunakan bahan-bahan bangunan lokal Buleleng yang sudah terstandar.

Di sisi lain, Akademisi dari Universitas Pendidikan Gaensha, Made Pageh menyarankan Pemerintah Kabupaten Buleleng tetap menonjolkan kedua tokoh yakni Gusti Ketut Jelantik dan Jero Jempiring dalam monumen Jagaraga. Pemerintah juga diharapkan tidak alergi untuk belajar sejarah masa lalu demi kebaikan daerah di masa datang.

Yang justru sangat heroik adalah, keberadaan Jero Jempiring sebagai sosok perempuan Bali yang sangat punya berperan besar mengobarkan semangat perang puputan Jagaraga melawan Belanda. Perang Puputan ini justru sebenarnya dikobarkan oleh Jero Jempiring pada tahun 1849.

“Awalnya Gusti Ketut Jelantik bersama rakyat Jagaraga berperang melawan Belanda. Itu terjadi pada tahun 1848. Nah pada tahun 1849, Belanda berhasil memenangkan peperangan, dan pada saat itulah Jero Jempiring ini kembali mengobarkan semangat perang puputan untuk melawan Belanda,” ujar Pageh saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Untuk itulah, Pageh berharap Monumen ini bisa memberikan pendidikan yang baik mengenai sososk Perempuan Jero Jempiring serta persamaan gender. “Jero Jempiring yang sebenarnya mengobarkan semangat puputan. Dia sosok wanita Bali yang punya peran besar melawan Belanda secara fisik. Saya berharap, semua pihak termasuk Pemerintah untuk selalu belajar dari sejarah. Jangan meninggalkan sejarah untuk kebaikan masa depan,’ pungkasnya. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts