Empat Pawang Hujan Siaga Bantu Kelancaran Normalisasi Jalur

Singaraja, koranbuleleng.com| Akses jalan di Dusun Antapura, Desa Tejakula yang sempat tertutup material longsor pasca banjir bandang beberapa hari lalu, kini sudah mulai bisa dilintasi. Namun, sementara ini akses jalan alternatif itu hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Paska  banjir bandang, warga Dusun Antapura masih melakukan gotong-royong dibantu satu unit alat berat yang diterjunkan untuk mempercepat proses pengerukan endapan lumpur dengan ketinggian lutut orang dewasa yang masih menutup setengah ruas jalan alternatif menghubungkan Dusun Antapura, Desa Tejakula, dengan wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli.

- Advertisement -

Selain upaya pengerukan endapan lumpur dengan alat berat, beberapa pawang hujan juga ternyata telah dipersiapkan untuk menangkal hujan. Kesiagaan pawang hujan ini bukan tanpa alasan namun untuk memperlancar proses pembukaan akses.

Seperti yang diterangkan Kepala Desa Tejakula, Made Suardana, pihaknya khawatir jika kawasan itu akan diguyur hujan, hingga mengakibatkan pengerjaan pengerukan material longsoran memakan waktu yang cukup lama bahkan bisa terhenti. Pemadatan jalan dengan alat berat diharapkan bisa tuntas dalam waktu singkat.

“Agar pengerjaan pemadatan bisa berjalan lancar, kami sudah sewa empat pawang hujan untuk mengurai awan (mendung). Pawangnya berasal dari desa kami,” kata Suardana.

Dia juga mengungkapkan, pihak desa memutuskan membuat jalan baru dengan mengoptimalkan material pasir dan batu yang dibawa banjir bandang. Dibantu alat berat, jalan yang semula berlumpur ditimbun dengan longsoran batu dan pasir. Menurut rencana, jalan yang semula cekung akan dirubah menjadi datar dengan penimbunan material batu dan pasir terlebih dahulu. Selanjutnya pihak desa juga akan membeton jalan itu, sehingga bisa dimanfaatkan lebih baik lagi.

- Advertisement -

“Sementara sudah bisa dilalui, motornya dituntun dulu. Agar 50 KK warga kami yang terisolir itu bisa kembali beraktifitas. Sementara ini pengerukannya baru 100 meter. Jalannya itu sekarang diratakan dulu, sebelum nantinya dibeton,” terangnya.

Suardana juga menjelaskan bahwa untuk permasalahan air kini sudah teratasi. Pihak PDAM telah melakukan perbaikan di sejumlah sambungan pipa. Tower air pun sudah berfungsi normal. Begitu pula dengan penerangan listrik pedesaan, pihak PLN segera melakukan perbaikan dengan penggantian kabel pasca musibah banjir bandang yang mengakibatkan penerangan listrik sempat padam akibat putusnya kabel jaringan dan beberapa tiang listrik roboh dihantam air bah.

“Listrik sudah hidup kembali. Begitu juga dengan pipa induk enam dim dan empat tower PDAM di Desa Tejakula sudah berfungsi normal. Krisis air itu terjadi hanya sehari,” ungkapnya.

Sementara ini pihak PLN juga telah menyalakan aliran listrik di Dusun Antapura karena listrik menjadi bagian penting dalam proses pemulihan situasi pasca banjir bandang yang menerjang kawasan itu. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) penghubung kabel pedesaan serta tiang beton yang roboh, juga sudah diperbaiki.

“Listrik di Antapura seluruhnya sudah normal kembali. Kami lakukan perbaikan pada 30 tiang listrik yang posisinya berubah dan ada juga penggantian lima tiang yang roboh termasuk juga perbaikan jaringan dengan penggantian kabel. Kedepan kita lakukan penggantian tiang secara bertahap, tetap kita akan cross chek dan pengawasan,” singkatnya. |NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts