Tim Teknis Kemenhub Cek Koordinat Lokasi Bandara Baru

Singaraja, koranbuleleng.com | Kementerian Perhubungan RI menurunkan tim evaluasi kajian teknis lapangan usulan penetapan lokasi Bandar udara baru di Bali utara. Tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub ini turun ke lokasi didampingi langsung Kadis Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan, AP, Kamis 5 September 2019.

Dalam evaluasi itu, tim melakukan peninjauan di tiga titik, yakni dua titik di Banjar Dinas Yeh Sanih, Desa Bukti dan satu titik di Desa Kubutambahan.

- Advertisement -

Titik pertama yang ditinjau berada di Jalan Singaraja – Karangasem, tepatnya di depan sebuah penginapan di Banjar Dinas Yeh Sanih. Lokasi yang ditinjau ini diusulkan menjadi batas Bandara baru di wilayah utara. Sementara titik kedua, berada di sebelah selatan dari titik pertama. Titik kedua ini, berada di sebuah lahan milik warga setempat.  Lokasinya sekitar 500 meter ke arah selatan dari Pura Segara Banjar Adat Yeh Sanih, Desa Bukti.  

Sementara, titik ketiga yang ditinjau berada di Desa Kubutambahan. Titik ketiga ini diusulkan sebagai salah satu titik untuk pintu utama bandara baru.

Peninjauan ini terkait dengan pengesahan RPM Penetapan Lokasi Bandar Udara Internasional Bali utara. Kementerian Perhubungan akan mengesahkan penentuan lokasi bandara baru di Buleleng berdasarkan hasil evaluasi lapangan ini.

Sesuai rencana, lokasi Bandar udara baru di Bali Utara terletak pada titik koordinat geografis 8 derajat, 05’ 16,40”Lintang Selatan (LS) dan 115 derajat 10’ 51,59” Bujur Timur atau koordinat Bandar udara X=20.000 meter dan Y=20.000 meter dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu landas pacu yang mempunyai azimuth 267 derajat 38’ 57,47” geografis, dan sumbu Y melalui ujung landas pacu TH 08 tegak lurus dengan sumbu X.

- Advertisement -

Ketua Tim Evaluasi, Feby Oka Wahyudi menyatakan dari tinjauan yang dilakukan secara teknis masih ada kajian-kajian yang harus disinkronkan antara visual dengan hasil evaluasi di lapangan.

Rencananya, tahap awal akan dibangun runway sepanjang 2500 meter dari totl panjang runway sekitar 3750 meter. “Tergantung perkembangan, sesuai dengan kebutuhan jumlah penumpang dulu,” kata Feby usai peninjauan.

Total area yang dibutuhkan untuk pembangnan bandara baru di Buleleng sekitar 400 hektar lebih, itu sudah termasuk untuk fasilitas bandara.

Sementara itu, Kadishub Buleleng Gede Gunawan mengatakan bahwa pemerintah daerah hanya mendampingi tim teknis untuk meninjau sejumlah titik lokasi bagian dari bandara. Kedepan, apapun menjadi keputusan Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan kabupaten Buleleng hanya melaksanakan kebijakan dari pusat, termasuk tentang sosisaliasasi terkait rencana.

“Kalau sudah ada Penlok, perintah dari Kementerian Perhubungan tentang sosialisasinanti sudah jadi kewajiban daerah untuk melaksanakan sosialisasi itu,” kata Gunawan. |NP| 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts